Percepat Penurunan Stunting, Wakil Gubernur DIY Ajak Jajarannya Gunakan Bahasa Membumi

Wakil Gubernur DIY Mengajak Jajarannya Gunakan Bahasa Membumi Dalam Percepat Penurunan Stunting--iStockphoto
“Target kami adalah menurunkan angka ini menjadi 14% pada 2024, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DIY,” tambahnya.
Mitra kerja maupun stakeholder telah melakukan berbagai inovasi untuk mendukung program percepatan penurunan stunting.
Seperti beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah DIY seperti Digitalisasi Stunting, GERAI MAMI GIZELA (Gerakan Remaja Untuk Penuhi Makan Minum Gizi Lengkap Pada Balita), Safari Gemarkan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan), BANTU-BANTING (“SIBAKUL Membantu Bersama Menurunkan Stunting”)
Hal yang disampaikan Iqbal tersebut sejalan dengan amanat Wakil Gubernur DIY sebelumnya yang menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix dengan melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media.
“Perubahan mindset masyarakat dan kearifan lokal sangat penting dalam penanganan stunting. Masih ada pandangan bahwa selama anak kenyang dan tidak rewel, asupan gizinya sudah cukup, padahal ini belum tentu memenuhi standar gizi,” ujarnya.
BACA JUGA : UGM Siap Dukung Program Makan Siang Gratis Bergizi untuk Optimalkan Sumber Daya Alam di Desa
BACA JUGA : Dalam Rancangan APBD 2025, DIY Rumuskan 6 Prioritas Daerah
KGPAA Paku Alam X juga mengamati tiga langkah prioritas yang nantinya akan diimplementasikan, yakni Koordinasi lintas sektor, Pemanfaatan data dan teknologi informasi, Perubahan perilaku serta pendampingan keluarga.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan program ini akan dipantau secara berkala yakni dengan indikator yang jelas sampai akhir 2024.
“Kerja sama yang solid dan komitmen tinggi sangat dibutuhkan untuk mencapai target ini. Dengan semangat pantang menyerah, kita yakin bisa mewujudkan masa depan untuk Generasi penerus kita,” tutupnya.
Sekretaris Utama BKKBN, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si, selaku Ketua Pelaksana Sekretariat PPS Nasional yang hadir lewat daring juga menyampaikan bahwa intervensi serentak dalam pengukuran pencegahan stunting merupakan salah satu momentum peningkatan kualitas pengukuran dan intervensi yang efektif.
“SDM yang kompeten atau Terlatih, Alat Ukur standar dan cakupan yang tinggi (>95%) merupakan kunci dari peningkatan kualitas pengukuran,” tegas Tavip.
Penyerahan Piagam Penghargaan Hasil Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di DIY Tahun 2023 juga dilakukan dalam acara ini.
BACA JUGA : Kekeringan Landa 5 Kelurahan di Sleman, BPBD Kirimkan Air Bersih untuk Upaya Penanganan
BACA JUGA : Yogyakarta Coba Tingkatkan Layanan Digital Lewat BPR Bank Jogja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com