Mantan Satpam di Sanden Bantul Sukses Setelah Budidaya Cacing Sutera dengan Nilai Besar

Mantan Satpam di Sanden Bantul Sukses Setelah Budidaya Cacing Sutera dengan Nilai Besar

Ari Wibowo Saat Sedang Memanen Cacing Sutera di Lahannya di Dusun Sorobayan, Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul-jogjapolitan.harianjogja.com-

Selain itu, kesehatan, umur panen dan ukurannya yang sejenis serta kuantitas dan kontinuitas produksinya juga dapat dijaga.

“Dia bahkan sering ke sini, tidak pelit ilmu dan berbagai bagaimana membudidayakan cacing sutera. Dari sana, saya mulai mencoba budi daya cacing sutera,” jelasnya.

Ari mengaku awalnya budi daya cacing sutera lebih ke untuk pemenuhan kebutuhan untuk pakan lele.

Namun, seiring perkembangan waktu, Ari mengaku kebanjiran banyak pesanan untuk cacing sutera tersebut.

Bahkan, sampai saat ini peternakan cacing sutera yang ada di samping rumahnya dengan lahas seluas kurang lebih 560 meter persegi belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.

“Dalam sehari biasanya saya bisa memanen tujuh sampai 10 liter cacing sutera siap jual. Harga jual Rp 40.000 per liter,” jelasnya.

Ari menuturkan ada beberapa tahapan yang dilakukannya untuk pembudidayaan tersebut, mulai dari pengolahan lahan hingga pemanenan.

Ari telah mempersiapkan lahan dengan luas 560 meter dan membuatnya dalam bentuk petak-petak untuk pembudidayaan. Sebanyak 30 petak dibentuk Ari dengan ukuran 3x4 meter.

“Lalu setelah lahan siap, saya tebar benih cacing sutera. Benihnya saya beli dari Sedayu dengan harga Rp 35.000 per liter. Satu petak saya isi dua liter cacing sutera,” ungkap Ari.

BACA JUGA : Pasar Condronegaran Jogja, dari Bekas Halaman Rumah hingga Jadi Surga Kuliner di Kota Pelajar

BACA JUGA : TPPS DIY Wajib Jalin Kolaborasi Untuk Menekan Stunting

Kemudian, Ari akan memberikan pakan palet tiga hari sekali. Pembudidayaan cacing sutera tersebut menggunakan air tanah. “Jadi setiap malam saya isi air, sampai penuh dan pagi baru dimatikan,” jelasnya.

Ari mengungkapkan setelah menempuh waktu tiga bulan dari mulai tebar benih, baru bisa memanen memanen cacing sutera yang dilakukan secara bertahap.

“Pengalaman saya ini. Panen perdana setelah tiga bulan seusai tebar benih, sehari bisa dapat 5 liter. Nanti selama beberapa bulan sehari bisa 7 liter, sekarang rata-rata panen setiap hari bisa 10 liter,” ungkapnya.

Ari mengaku dalam pembudidayaan ini tidak ada kendala dalam penjualan. Pasalnya, selama ini dirinya mempunyai mitra yang siap menampung cacing sutera hasil budi dayanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com