KILAU dan GEMAS, Dua Program Unggulan Afnan-Singgih Paslon Walikota Yogyakarta, Intip Disini
Program KILAU dan GEMAS oleh paslon walikota Yogyakarta--Foto by detikcom
Menurut data BPS DIY tahun 2023, lebih dari 2.800 anak di Jogja tercatat sebagai anak dengan disabilitas. Di Jogja sendiri banyak sekolah yang belum dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk mendukung anak-anak disabilitas.
Intervensi Strategis Program GEMAS
Program GEMAS yang diinisiasi oleh Afnan-Singgih difokuskan untuk menekan angka stunting di Kota Yogyakarta melalui beberapa intervensi strategis:
- Edukasi Gizi Terintegrasi: Melibatkan posyandu dan klinik kesehatan, ibu hamil dan keluarganya akan mendapatkan edukasi tentang gizi yang tepat sejak awal kehamilan hingga anak usia dini.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Pemeriksaan kesehatan berkala untuk ibu hamil dan bayi, disertai pemberian makanan tambahan bergizi yang diharapkan bisa mengurangi risiko stunting.
- Pendampingan Pola Hidup Sehat: Membentuk keluarga yang menjalani pola hidup sehat dengan dukungan informasi dan pendampingan dari tenaga kesehatan.
“Agar masa depan generasi Jogja lebih sehat, kami perlu intervensi pada gizi dan kesehatan ibu hamil serta bayi sejak dini. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan generasi yang siap bersaing secara global,” kata Singgih.
Program KILAU Afnan-Singgih
"Seperti namanya, KILAU menekankan pentingnya inklusivitas dalam membentuk anak-anak yang kreatif dan unggul dengan memastikan setiap anak bersinar dalam potensinya. PAS berkomitmen bahwa setiap anak, termasuk anak-anak dengan disabilitas, harus mendapatkan akses yang setara dalam pendidikan," ulas Singgih.
BACA JUGA : Tol Jogja - Solo Diprediksi Rampung Desember, Mudik Lebaran 2025 Akan Lebih Lancar
BACA JUGA : Ayam Goreng Kalasan Khas Jogja: Hidangan Lezat yang Punya Banyak Fakta Unik
"Sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 dan 10, program ini mengedepankan pengurangan ketidaksetaraan dan peningkatan kualitas pendidikan bagi semua anak di Kota Jogja," ujarnya.
Dengan adanya dua program tersebut, Afnan-Singgih berharap generasi penerus di Kota Jogja bisa memiliki lingkungan pendidikan yang sehat, inklusif, dan siap menghadapi tantangan global.
"Dengan dilaksanakannya kedua program ini, kami memastikan bahwa Kota Jogja tidak hanya berfokus pada pencapaian kesehatan generasi mendatang melalui pencegahan stunting, tetapi juga mendorong kesetaraan dalam akses pendidikan bagi semua anak, termasuk anak dengan disabilitas," pungkas Singgih.
Program Pendidikan Inlusif KILAU
KILAU: Pendidikan Inklusif untuk Semua Anak di Kota Yogyakarta
Sementara itu, pendidikan inklusif juga menjadi perhatian utama Afnan-Singgih melalui program KILAU.
Berdasarkan data BPS Kota Yogyakarta 2023, terdapat lebih dari 1.200 anak dengan disabilitas di kota ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kumparan.com