Tingkatkan Daya Tahan Infrastuktur, Pustral UGM Usulkan untuk Terapkan Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan
Pustral UGM usulkan untuk penerapan perkerasan jalan ramah lingkungan-Foto by IVOOX.id-
JOGJA, diswayjogja.id - Perubahan iklim global telah berdampak dan menjadi tantangan nyata masyarakat, tidak hanya resiko bencana termasuk juga ancaman pada infrastruktur transportasi.
Pasalnya, fenomena kenaikan suhu udara dan curah hujan yang tidak menentu akibat cuaca esktrem juga telah membuat konstruksi jalan lebih rentan mengalami kerusakan.
Hal ini bisa dilihat dari belakangan ini ketika banyak jalan yang rusak saat memasuki musim penghujan.
Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik atau Pustral Universitas Gadjah Mada, Ikaputra mengatakan, perlu adanya strategi untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim terhadap fasilitas infrastruktur transportasi.
"Pengembangan inovasi bahan dan konstruksi dalam mendukung daya tahan infrastruktur sangat diperlukan," kata dia dalam siaran pers dari Humas UGM, Minggu (2/2).
BACA JUGA : Perdana Pekan Ini, SD Negeri 3 Panggang di Bantul Akan Rutin Gelar Program Makan Bergizi Mandiri
BACA JUGA : Warga di Bantul Keluhkan Gas LPG 3 Kilogram yang Kurang, Diskumkoppindag: Kebutuhan Masyarakat Meningkat
Tingkatkan Daya Tahan Infrastruktur
Perkerasan jalan ramah lingkungan bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan infrastruktur di Indonesia sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Ikaputra, terkait fenomena kenaikan suhu udara serta curah hujan yang tidak menentu akibat cuaca esktrem, telah membuat konstruksi jalan lebih rentan mengalami kerusakan.
"Dengan pendekatan ini, para pihak terkait tidak hanya memperkuat ketahanan infrastruktur tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," ujar Kepala Pustral UGM Ikaputra dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2025).
Mengancam Ketahanan Infrastruktur Transportasi
Menurut Ikaputra, perubahan iklim yang semakin ekstrem dapat mengancam ketahanan infrastruktur transportasi, terutama jalan raya di Indonesia.
Karena itu, menurut Ikaputra, adaptasi terhadap perubahan iklim dalam infrastruktur transportasi tidak sekadar bergantung pada inovasi material, tetapi juga memerlukan kebijakan dan regulasi yang mendukung.
Maka dari itu, diperlukan strategi untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim terhadap fasilitas infrastruktur tranportasi.
Ia juga menyebut jika pengembangan inovasi bahan dan konstruksi dalam mendukung daya tahan infrastruktur sangat diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.idntimes.com