Masyarakat Gunungkidul Masih Menggelar Berbagai Upacara Adat Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya

Masyarakat Gunungkidul Masih Menggelar Berbagai Upacara Adat Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya

Ritual Nyadran, salah satu upacara adat yang masih dilakukan di Gunungkidul, Yogyakarta-jogja.idntimenews.com-

Makna dari upacara adata Ngalangi atau Sedekah Laut ini dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil laut yang berlimpah. 

Selain itu, upacara ini juga adalah bentuk persembahan kepada Nyi Roro Kidul yang menguasai kerajaan gaib di laut.

BACA JUGA : Peringati Hari Santri Nasional, Kabupaten Gunungkidul Gelar Upacara di Alun Alun Wonosari

BACA JUGA : Penilaian Desa Anti korupsi Indonesia Bersih, Kalurahan Gari Maju Mewakili Gunungkidul

4. Nyadran

Terakhir, ada upacara adat Nyadran yang bertujuan untuk memuliakan para leluhur yang telah meninggal. Biasanya, Nyadran dilakukan seminggu sebelum bulan puasa tiba. 

Upacara adat yang satu ini diyakini sudah berkembang sebelum Islam masuk ke tanah Jawa. Meki begitu, nilai tidak sedikit pun luput dari rangkaian upacara ini.

Untuk mengawali upacara Nyadran ini, masyarakat memulainya dengan pembacaan Al-Qur'an, tahlil, zikir, doa, dan makan bersama sebagai acara penutup. 

Kemudian, upacara ini akan diakhiri dengan bergotong royong untuk membersihkan makam para leluhur.

Nah, itulah empat upacara unik yang dilaksanakan di Gunungkidul. Setiap upacara tersebut memiliki makna tersendiri yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.idntimes.com