LPPM Unnes Kembangkan Penyusunan Modul Seni Musik Nyong Wong Tegal kepada Guru SD di Tegal
PENGABDIAN – Peniliti LPPM Unnes saat memberikan materi soal penyusunan modul seni music di SD Negeri Tegalwangi 01.-DOK-
TALANG, DISWAYJOGJA - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan sebuah pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan itu diwujudkan dengan Pengembangan Keterampilan Penyusunan Modul Seni Musik Nyong Wong Tegal Berbasis Experiental Learning kepada guru SD di Kabupaten Tegal.
Kegiatan yang dilaksanakan di SD Negeri Tegalwangi 01 Kabupaten Tegal pada 24-25 Juli 2024 itu diikuti guru SD kelas V se-Dabin 2 Kecamatan Talang. Sementara, peniliti dari LPPM Unnes diketuai Dr Eka Titi Andaryani SPd MPd didampingi Wantoro SPd MPd dan Indriana Eko Armaidi SPd MPd.
Dalam kesempatan itu, Eka Titi Andaryani menyampaikan, pengabdian kepada masyarakat tersebut diharapkan dapat memberikan ilmu dan pengalaman baru bagi guru-guru SD di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Yakni, teknik penyusunan modul Seni Musik Nyong Wong Tegal Berbasis Experiental Learning. Harapannya guru dapat memahami model pembelajaran yang sesuai Kurikulum Merdeka. Kemudian siswa ditekankan untuk aktif dalam praktik.
”Guru diberikan informasi terkait teknik bernyanyi yang benar dalam menyanyikan lagu Tegalan. Kemudian lagu Tegalan apa saja yang dapat dipilih guru dalam pembelajaran di kelas,” jelasnya.
Sementara itu, materi terkait Kurikulum Merdeka dan Konsep Merdeka Belajar disampaikan Wantoro. Kemudian materi penyusunan modul seni musik Nyong Wong Tegal Berbasis Experiental Learning disampaikan Indriana Eko Armaidi SPd MPd.
Indriana menjelaskan, Experiental Learning menekankan pada praktik siswa dalam proses pembelajaran seni musik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemudian guru diberikan informasi baru terkait metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam Experiental Learning tersebut.
Indriana juga memberikan pemahaman tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan modul ajar seni musik tersebut.
“Kami berharap, semua guru bersama-sama mencintai literasi baru. Khususnya guru SD selalu semangat dalam menuangkan jiwa kreatifnya kepada para peserta didik. Ini selaras dengan cita-citanya, yaitu mencitakan generasi bangsa Indonesia yang aktif, kreatif, dan siap bersaing di ranah global,” harapnya.
BACA JUGA:Kembangkan Potensi, UPS Kerja Sama dengan Universitas Kristen Maranatha
Tampak saat itu, guru-guru antusias selama pelaksanaan pengabdian masyarakat berlangsung. Beberapa pertanyaan disampaikan terkait teknik bernyanyi lagu Tegalan yang baik dan benar.
Salah satunya guru SD Bengle 01 Khotimah. Dia bertanya cara yang tepat mengajarkan pembelajaran seni musik di kelas sesui dengan teknik bernyanyi yang benar.
Pertanyaan lain juga muncul dari Firman, gru SDN Cangkrng 02. Dia bertanya tentang media yang tepat dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran seni musik di kelas.
”Selama ini saya tidak mengambil mata pelajaran seni musik dalam beberapa semester ini. Saya memilih mengajarkan seni rupa, karena saya sangat awam dan takut salah jika memberikan materi seni musik di kelas,” ungkap Firman.
Dalam kesempatan itu, Eka Titi Andaryani menjawab bahwa dengan melatih bernyanyi lagu Tegalan. Lagu Tegalan yang diajarkan berupa lagu Galawi ciptaan Imam Joend dan lagu Wong Tegal ciptaan Jaka Nyong.
BACA JUGA:Hilang 2 Pekan, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purworejo Ditemukan di Jogjakarta
Selain guru, pada acara tersebut juga hadir KWK Dikbud Kecamatan Talang, yakni H Rosyidin SPd MPd dan beberapa pengawas SD Kecamatan Talang.
Rosyidin yang membuka acara tersebut berharap, pengabdian masyarakat LPPM Unes ini dapat memberikan informasi serta ilmu baru bagi guru-guru di Kabupaten Tegal, khususnya Kecamatan Talang.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bagus. Saya harap dapat bekerjasama lagi dalam semester mendatangm” ungkap Rosyidin. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: