2500 Santri Ponpes Misbahul Huda Al Amiriyah Tegal Bakal Dibekali Personal Branding di Era Digital

2500 Santri Ponpes Misbahul Huda Al Amiriyah Tegal Bakal Dibekali Personal Branding di Era Digital

Literasi Digital bertema Pentingnya Personal Branding di Era Digital di Pondok Pesantren Misbahul Huda Al Amiriyah yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).-DOK-

SLAWI, DISWAYJOGAJ – Sebanyak 2500 santri Pondok Pesantren Misbahul Huda Al Amiriyah Kambangan Tegal pimpinan KH Samsul Arifin MPdI bakal dibekali wawasan mendalam tentang strategi efektif dalam membangun personal branding di media sosial, Rabu, 24 Juli 2024.

Mereka akan mengikuti agenda Literasi Digital bertema "Pentingnya Personal Branding di Era Digital" di Pondok Pesantren Misbahul Huda Al Amiriyah yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dimana acara tersebut memfokuskan kemajuan teknologi pada proses pembelajaran agar lebih mudah.

BACA JUGA:Gerakan Indonesia Membaca, Sri Sultan; Literasi Bukan Sekadar Konsumsi Informasi

Acara yang rencananya dibuka oleh Kadis Kominfo Kabupeten Tegal Dra Hj Nurhayati MM akan menghadirkan pembicara terkemuka. Yakni Fidya Laela Sarie, Miss Hijab Pendidikan Indonesia dan Tular Nalar Mafindo.

Koordinator Acara Literasi Digital Kementerian Kominfo Akbar Andreas menjelaskan, Fidya adalah seorang figur inspiratif yang telah sukses membangun personal branding yang kuat melalui kontribusinya di bidang pendidikan dan media sosial.

Akbar menjelaskan, selain mendapatkan wawasan mendalam tentang strategi efektif dalam membangun personal branding di media sosial, para santri akan diberikan materi cara memanfaatkan data analitik untuk meningkatkan branding personal. Selain itu, tantangan dan peluang personal branding di era digital dan studi kasus sukses personal branding di Indonesia.

Ditambahkan Akbarm, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya penggunaan perangkat mobile di Indonesia, pentingnya personal branding di era digital menjadi topik yang semakin relevan untuk dibahas.

BACA JUGA:Kasus Suspek Antraks Berulang di DIY, Sri Sultan Tegaskan Literasi dan Edukasi

Menurut data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7 % pada 2023, dengan mayoritas pengguna mengakses internet melalui perangkat mobile,” jelasnya.

Menurut dia, pertumbuhan signifikan ini menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi salah satu pasar digital terbesar di dunia. Hal ini membuka peluang yang sangat besar bagi individu untuk membangun dan mengembangkan personal branding mereka melalui platform digital. ”Acara ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi para santri di dunia digital dan menjawab tantangan zaman,” harapnya (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: