Brebes Genjot Penanganan Stunting dengan Olahan Protein Hewani-Nabati

Brebes Genjot Penanganan Stunting dengan Olahan Protein Hewani-Nabati

ADONAN - Narasumber menggelar pelatihan membuat kudapan mengandung protein hewani-nabati.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

KERSANA, DISWAYJOGJA - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes terus menggenjot penanganan stunting. Yakni, dengan menggelar pelatihan dan pemberdayaan kelompok masyarakat di Kecamatan Kersana. Bahkan,penyuluh KB, perwakilan kader PKK, kader posyandu dan tim puskesmas dilatih membuat olahan makanan berprotein hewani dan nabati.

Kepala DP3KB Brebes melalui Kabid Pengendalian Penduduk Kambali menjelaskan, pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas menjadi upaya percepatan penurunan stunting di Brebes. Bahkan, sejumlah narasumber berkompeten dihadirkan untuk memberikan bekal pelatihan. Yakni, Dyah Ayu Sekar Langit perwakilan BKKBN Provinsi Jateng. Kemudian, Kabid Dalduk DP3KB pada Rabu, 10 Juli 2024 lalu.  

BACA JUGA:Penimbangan Serentak Balita dan Keluarga Tuntas, TPPS Brebes Genjot Penurunan Stunting

"Petugas ahli gizi Puskesmas Kersana dan petugas instalasi gizi RSUD Brebes Nur Arina menjadi pemateri membuat olahan kudapan berprotein," jelasnya.

Pemberdayaan kelompok masyarakat Kampung KB, ujar Kambali, bertujuan mengintervensi penanganan dan pencegahan stunting bagi masyarakat. Bentuknya, pelatihan kreasi menu sumber protein hewani dan nabati serta membedah persoalan lingkungan. Terutama, semua faktor penyebab terjadinya stunting dengan program BKKBN berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat.

"Teknisnya, setelah mengikuti pelatihan ini semua kader bisa menerapkan ilmu yang didapat di wilayah masing-masing dalam pendampingan penanganan stunting," terangnya.

BACA JUGA:Menuju Zero Stunting, Pj Bupati Tegal Minta Ada Panglima Kecil untuk Jadi Kader Penggerak Desa

Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Jateng Dyah Ayu Sekar Langit menambahkan, pihaknya mengapresiasi program Pemerintah Daerah melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT-red). Sebab, kegiatan tersebut terus diperluas dalam Kampung Keluarga Berkualitas. Bahkan, menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting dengan pelaksanaan 3 bulan berturut-turut.

Hal itu, mengacu Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan Kampung keluarga berkualitas mendukung keterlibatan lintas sektor di Kampung KB.

"Penurunan stunting, harus menerapkan tiga gerakan. Yakni, pola asuh pola makan dan pola sanitasi," imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: