Mendag Tak Meragukan Kerajinan Produksi DIY, Optimistis Permintaan Penuh Sepanjang Tahun

Mendag  Tak Meragukan Kerajinan Produksi DIY, Optimistis Permintaan Penuh Sepanjang Tahun

Mendag RI Zulkifli Hasan dan Sekda DIY Beny Suharsono saat pelepasan di Showroom CV Palem Craft, Tritenggo, Bantul.-DOK.-

DISWAYJOGJA - Ekspor bernilai USD 7.000 dari kerajinan berbahan serat alami yang dimiliki warga Bantul DIY dilepas oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Sekda DIY Beny Suharsono. Pelepasan yang dilakukan Sabtu, 6 Juli 2024 tersebut bertempat di Showroom CV Palem Craft, Tritenggo, Bantul.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut, dari Januari hingga Juni 2024, CV Palem Craft berhasil mengekspor produknya senilai total USD 245.000. Melihat tingginya permintaan pasar Amerika dan Eropa, Zulhas menyebut optimis permintaan akan penuh sepanjang tahun.

BACA JUGA:Ekspor Kerajinan Bahan Serat Alami Bantul Tembus Hingga Pasar Eropa

”Palem Craft sampai Juni sudah banyak sekali ini USD 245.000. Januari sampai juni kalau full (hingga Desember) USD 500.000, sudah mencapai Rp 10 miliar. Ini jumlah yang fantastik untuk home industry,” kata Zulhas.

Mendag RI mengatakan tidak meragukan barang-barang kerajinan produksi DIY. Dia menyebut, mulai dari kerajinan beraneka rupa, produk kreatif hingga kuliner dari DIY, memiliki kualitas yang mumpuni untuk menembus pasar luar negeri.

Apalagi jika dilihat Jawa khususnya, sudah sangat kecil kemungkinan untuk menjadi pusat pertanian dan perkebunan. Sebab, padatnya penduduk yang mengakibatkan menyempitnya lahan pertanian. Pengembangan UMKM dengan kemampuan ekspor menjadi solusi.

”Masa depan pertanian Indonesia ada di Papua dan Kalimantan. Nah, di Jawa ini adalah pusat perdagangan dan industri dari UMKM yang tumbuh. Untuk menumbuhkan itu perlu kita perlu memperluas ownership dan tidak bisa konglomerasi. Karena kalau konglomerasi, maka hanya akan didominasi oleh orang-orang kaya saja. Ownership diperluas, berasal dari kecil, mikro, menengah kemudian berkembang menjadi besar,” ujar Zulhas.

Kerjasama, menurut Zulhas, menjadi kata kunci untuk pengembangan UMKM dan peningkatan ekspor. Zulhas menyatakan siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaku-pelaku UMKM yang ingin berkembang.

Dia juga mengatakan, telah menggandeng perbankan untuk melancarkan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro ini.

Owner CV Palem Craft Deddy Effendi menjelaskan, saat ini perusahaannya memiliki tiga produk unggulan. Yaitu dekorasi, cermin, dan lampu. Dia melakukan kerjasama dengan petani-petani di seluruh Indonesia untuk mendapatkan bahan baku asli.

BACA JUGA:Rakorda, Dekranasda DIY Berkomitmen Tingkatkan Perkembangan Kerajinan

Sementara untuk tenaga kerja, dia melibatkan 1000 pengrajin dari masyarakat DIY. ”Ekspor kami sudah tembus  Eropa, seperti Prancis, Yunani, Spanyol, dan Turki. Kebetulan Turki sedang sangat bagus pasarnya. Selain juga negara seperti USA, Thailand, Filipina, Afrika. Kenya juga,” ungkapnya.

Sekda DIY Beny Suharsono pada kesempatan itu mengatakan, melalui Disperindag DIY, pihaknya telah menjalin kemitraan agar produk-produk UMKM yang mulai melakukan ekspor, bisa bisa terdukung.

Menurut dia, banyak UMKM yang telah mendapatkan permintaan pasar yang besar, yang kemudian secara otomatis menjadi sektor penggerak ekonomi di masyarakat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: