Ratusan Peserta Antusias Ikuti Seminar Pendidikan Seksualitas untuk Remaja di Kota Tegal

Ratusan Peserta Antusias Ikuti Seminar Pendidikan Seksualitas untuk Remaja di Kota Tegal

SEMINAR – Puspaga Kota Tegal bersama DPPKBP2PA Kota Tegal mengadakan Seminar Pendidikan Seksualitas untuk Remaja di Ruang Rapat Paripurna DPRD, Kamis, 16 Mei 2024.-K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL -

TEGAL, DISWAYJOGJA - Ratusan peserta yang terdiri dari unsur masyarakat, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pendidik, pelajar, dan mahasiswa antusias mengikuti Seminar Pendidikan Seksualitas untuk Remaja. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal, Jalan Pemuda, Kamis, 16 Mei 2024.

Seminar yang diadakan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tegal bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) Kota Tegal ini menghadirkan narasumber seorang praktisi parenting, trainer nasional, serta konselor anak dan remaja ABCo Motivatindo Bogor Bunda Erna Yuliati.

BACA JUGA:90 PPK Kabupaten Tegal Dilantik, Bertugas Selama 8 Bulan Bantu KPU

Kepala DPPKBP2PA Kota Tegal dr Rofiqoh MM saat membuka seminar ini mengatakan, salah satu fokus Pemerintah Daerah adalah sosialisasi dan edukasi tentang Peraturan Pencegahan Pernikahan Dini. Maraknya kasus pengajuan rekomendasi menikah pasangan usia di bawah umur, membuat Pemerintah Kota Tegal melalui DPPKBP2PA harus bekerja keras mengatasi itu.

Puspaga Kota Tegal sebagai salah satu mitra dan lembaga yang dibentuk pemerintah turut berperan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Termasuk seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada keluarga tentang bagaimana menyampaikan pendidikan seksualitas kepada anak-anak agar tidak terjadi penyimpangan perilaku.

“Baik secara aturan maupun nilai-nilai agama dan norma di masyarakat,” kata dr Rofiqoh MM.

Menurut dr Rofiqoh, masa remaja merupakan masa transisi yang kritis. Di mana ego memasuki tahap yang tertinggi. Masa transisi ini juga banyak dipengaruhi beberapa faktor, yaitu kondisi fisik, kebebasan emosional, interaksi sosial, pengetahuan terhadap kemampuan diri, penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama.

Masa remaja identik dengan masa peralihan yang erat dengan kecenderungan unjuk diri, merasa memiliki otonomi atas diri sendiri, mencari identitas diri, dan perilaku berisiko lainnya. Eksplorasi remaja akan dirinya dan berbagai macam hal di luar dirinya wajar terjadi selama dalam batasan tertentu. Karena itu, pendidikan seksualitas wajib diberikan.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Adakan Program Penari, Serentak Selama Satu Pekan

Namun, pendidikan seksualitas sering kali dianggap tabu. Banyak pihak termasuk orang tua tidak nyaman membicarakan hal tersebut, sehingga penyampaiannya kerap ditunda-tunda dan menunggu anak bertanya terlebih dulu. Selain itu, orang tua maupun guru cenderung belum memiliki strategi yang tepat untuk membahas pendidikan seksualitas dengan anak.

Pada kenyataannya, pendidikan seksualitas harus dibicarkan dengan formal dan bertahap. Dengan demikian, anak dapat melindungi diri sendiri. “Pendidkan seksualitas yang baik dapat diwujudkan dengan pelatihan strategi bagi orang tua dan guru di sekolah. Pendidikan seksualitas yang baik adalah pendidikan seksualitas yang komprehensif,” ungkap dr Rofiqoh.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKBP2PA Achsin menambahkan, dinas mengucapkan terima kasih atas dukungan Warung Pitik Tiga-Tiga, Sujoe Susu Sapi Maju, Hayya Kids, Dapur Tegal, Hanna Chemical dan Lubricants, Sama Kebab, Genpro, dan Hurran Salad, sehingga acara dapat terselenggara dengan baik.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi PKS Bayu Arie Sasongko  dalam sambutannya menyampaikan, seminar ini sangat penting dan perlu diadakan untuk mempersiapkan anak-anak yang tumbuh secara sehat, lurus, dan benar.

“Semoga materi yang disampaikan bisa menjadi bekal orang tua dan remaja tentang pengetahuan pendidikan seksualitas,” ujar Bayu.

Bunda Erna Yuliati dalam paparan materinya menyampaikan tentang pengetahuan dasar antara seks, seksual, dan perilaku seksual, sampai akhirnya bagaimana orang tua bersama dengan anak remajanya memiliki kemampuan melakukan pencegahan perilaku seksual yang menyimpang seperti perilaku seks bebas di luar nikah yang marak dilakukan para remaja, yang akhirnya timbul pernikahan dini di bawah usia.

BACA JUGA:Waspada Predator Anak, Dinas P3AP2KB Brebes Gencarkan Stop Kekerasan Seksual

Disampaikan pula tips dan trik praktis untuk orang tua dalam pengasuhan dan mendampingi anak remaja untuk menghadapi derasnya arus informasi negatif yang berpotensi merusak generasi penerus, diantara tipsnya adalah memberikan gizi internal (makanan) yang sehat, halal dan baik, gizi eksternal (arus informasi dan lingkungan) yang lurus, serta gizi spiritual yang benar.

Pengurus Puspaga Kota Tegal Fajriati Nurhidayah merasa bahagia dengan antusiasme para peserta. Berdasarkan data panitia, dua ratus peserta mengikuti seminar ini, terdiri dari unsur masyarakat, PKK, pendidik, pelajar, dan mahasiswa. Uniknya, selain daftar perseorangan, banyak yang hadir bersama membawa pasangan dan anak remaja.

Tercatat ada delapan pasang suami istri, dua keluarga lengkap ada ayah, ibu dan anak remaja, serta 41 pasangan anak dan ibu. Banyak peserta yang akhirnya kami tolak, karena keterbatasan tempat, sehingga kami membatasi pendaftaran peserta,” ucap Fajriati, yang merupakan ketua Panitia Seminar Pendidikan Seksualitas untuk Remaja ini. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: