Warga Brebes Ngaku Dipatok Oknum Pejabat Disdukcapil Rp 150 Ribu saat Bikin Akta Kelahiran

Warga Brebes Ngaku Dipatok Oknum Pejabat Disdukcapil Rp 150 Ribu saat Bikin Akta Kelahiran

PELAYANAN - Pemohon adminduk mengantre di ruang pelayanan Kantor Disdukcapil Brebes. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA - Persoalan pelayanan kependudukan masih saja ada yang terjadi di beberapa daerah. Meski beberapa daerah ada yang sudah menggratiskan, ternyata masih ada warga mengeluhkan soal pembiayaan.

Misalnya di Kabupaten Brebes. Ada sejumlah warga mengeluhkan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Brebes.

BACA JUGA:Disdukcapil Yogyakarta Cari Warga yang belum Punya Akta Kelahiran, Keliling Kelurahan

Menurut warga yang tidak mau disebutkan namanya, ada oknum pejabat yang pasang tarif untuk kepengurusan administrasi kependudukan (adminduk). Tarif tersebut bervariasi mulai dari Rp100 ribu sampai Rp150 ribu.

Menurut sumber, belum lama ini pihaknya mengurus akta kelahiran ke Disdukcapil Brebes. Namun ada beberapa berkas persyaratan yang tidak dipenuhi, di antaranya surat kelahiran dan buku nikah. Dia pun menanyakan perihal kekurangan persyaratan tersebut kepada oknum pejabat Disdukcapil.

”Saat saya tanya kekurangan persyaratan ituitu ke salah satu pejabat, dia menjawab kalau syaratnya kurang kira kira (bayar) Rp 150 ribu,” katanya, Rabu, 17 April 2024.

Warga lain, yang juga minta disamarkan identitasnya menyebut, praktik seperti itu sudah lama terjadi di Disdukcapil Brebes yang dilakukan oleh oknum pejabat. Dia mengaku saat itu hendak mengurus Kartu Keluarga (KK) namun ditawarkan oleh oknum pejabat setempat bahwa jika ingin sehari jadi, maka harus membayar Rp 100 ribu. ”Ditawari sama oknum yang katanya pejabat di situ. Kalau mau sehari jadi, bayarnya Rp 100 ribu,” ungkap dia.

BACA JUGA:Data Penduduk, Disdukcapil Sudah Siap Hadapi Pemilu 2024

Pejabat Disdukcapil Brebes yang dituduh dan dikeluhkan warga adalah Pejabat Fungsional di Bidang Pencatatan Sipil bernama Kusmedi. Namun saat dikonfirmasi, Kusmedi membantah bahwa dirinya tidak pernah memasang atau mematok tarif untuk pembuatan adminduk.

”Saya tidak pernah pasang tarif seperti itu. Kalau ada warga yang minta dibantu ya saya bantu, tapi saya tidak pernah pasang tarif,” tandasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: