Wali Murid Mengadu ke Kapolres dan Sekda, Protes Soal Kendaraan Berat Masuk Pantura Dalam Kota

Wali Murid Mengadu ke Kapolres dan Sekda, Protes Soal Kendaraan Berat Masuk Pantura Dalam Kota

PROTES - Sejumlah wali murid memberikan tanda tangan sebagai bentuk protes banyak kendaraan berat melintasi jalur Pantura kota.-Syamsul Falaq/ RATEG-

BREBES, DISWAY JOGJA - Puluhan wali murid dari sejumlah sekolah dasar di Kecamatan Brebes, menggalang tanda tangan sebagai bentuk protes. Sebab, semakin banyaknya kendaraan berat dan truk muatan besar yang melintasi jalur Pantura dalam Kota Brebes.

Membuat wali murid khawatir, lantaran saat jam padat lalu lintas antar jemput sekolah harus berjibaku dengan kendaraan berat yang melintas. Bahkan, tiga perwakilan wali murid langsung mengadukan protes tersebut ke Sekretaris Daerah dan Kapolres Brebes, Senin (18/3) siang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Tegal, aksi protes puluhan wali murid dari sejumlah sekolah dalam kota. Berisi penolakan terkait banyaknya kendaraan berat dan muatan besar yang melintasi Pantura Brebes. Sebab, padatnya arus kendaraan yang melintas semakin membahayakan setelah adanya aktifitas truk besar dan kendaraan muatan berat.

BACA JUGA : 57 Anak dan 24 Perempuan di Kabupaten Brebes Jadi Korban Kekerasan Seksual dan Fisik Sepanjang 2023

Sebagai bentuk protes, perwakilan wali murid dari SDN 02 Brebes, SDN 03 Brebes, TK Handayani hingga SDIT Ahmad Yani menggalang tanda tangan. Kemudian, surat berisi narasi dilengkapi tanda tangan itu langsung dilayangkan ke Sekda dan Kapolres sebagai bentuk protes. Harapannya, Pemkab dan Polres Brebes segera mengambil langkah tegas mengalihkan kendaraan berat agar tidak melintasi jalur Pantura dalam kota.

BACA JUGA : Sepanjang Tahun 2023 Hingga Februari 2024, 63 Kasus Angka Kematian Ibu, 346 Angka Kematian Bayi di Brebes

Seperti diungkapkan Muammar Riza Pahlevi, perwakilan wali murid dari SDN 02 Brebes. Ia mengaku resah, lantaran aktifitas kendaraan berat dan truk muatan besar mulai melintasi jalur Pantura dalam kota. Terlebih, lamanya perbaikan jalur lingkar Utara Kota Tegal hingga 8 bulan lamanya. Sehingga, sangat membahayakan dan butuh solusi agar kendaraan berat tidak melintasi jalur dalam kota.

"Sebagai bentuk protes, kami sudah melayangkan surat berisi tanda tangan langsung ke Pak Sekda dan Kapolres. Harapannya, ada solusi agar kendaraan berat dialihkan tidak melintasi Pantura dalam kota karena sangat membahayakan pengendara lain saat jam padat aktifitas," jelasnya kepada awak media.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Brebes Djoko Gunawan mengaku segera berkoordinasi dengan Kapolres dan Dishub Brebes. Tujuannya, segera mencari solusi terkait keresahan warga agar kendaraan berat dan truk muatan besar tidak melintasi jalur Pantura dalam kota.

BACA JUGA : Masih Nekat Pasang Knalpot Brong? Siap-siap Terima Sanksi 'Ndorong'

Terpisah, Kapolres Brebes AKBP Guntur M Tariq didampingi Kasat Lantas AKP Rahandi Gusti Pradana menambahkan, menanggapi keresahan dan protes warga terkait banyak kendaraan berat dan truk muatan besar melintasi jalur Pantura dalam kota sudah ada solusi konkret. Yakni, akan dialihkan kembali melalui Simpang Tiga Coyo masuk ke Jalingkut. Kemudian, masuk tol dengan pengalihan arus di Brebes Exit Timur.

"Merespon banyak keresahan warga, dan hasil koordinasi dengan Polres Tegal Kota. Rekayasa arus lalin kendaraan berat, sudah dilakukan agar truk besar masuk jalingkut dari Simpang Tiga Coyo dan Tol Brexit. Jika masih ada yang nekat, maka akan ditilang," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: