Konser Yogyakarta Royal Orchestra Gugah Semangat Persatuan
Konser Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) yang diadakan Jumat malam, 1 Maret 2024 ditutup dengan repertoar ”Sepasang Mata Bola”. -DOK.-
JAKARTA, DISWAYJOGJA - Konser Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) yang diadakan Jumat malam, 1 Maret 2024 ditutup dengan repertoar ”Sepasang Mata Bola”. Concert Hall Aula Simfonia Jakarta pun gemuruh setelah para tamu undangan tepuk tangan.
Kelompok orkestra di bawah naungan Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta tersebut baru saja memungkasi kebersamaan selama 1,5 jam dalam Konser Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN).
Konser yang diadakan selama dua hari tersebut digelar untuk merayakan HPKN secara lebih luas. Makna kedaulatan negara tersebut direfleksikan dalam alunan nada yang indah sebagai penggugah semangat persatuan.
BACA JUGA:Yogyakarta Royal Orchestra Siap Konser dalam HPKN di Jakarta, Hadirkan 10 Repertoar Lagu Perjuangan
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, peringatan HPKN 2024 agar menjadi suluh penerang dan inspirasi dalam mencintai tanah air Indonesia. HPKN harus pula ditafsirkan secara rasional melalui berbagai karya nyata. Sebab, dimensi rasionalitas lebih tepat menyikapi berbagai dinamika.
Dengan kata lain, kecintaan warga negara akan terbangun secara nyata, apabila tataran kemanusiaan yang adil dan beradab dapat dicapai, melalui pembangunan yang adil dan beradab pula. Dengan demikian, tepat kiranya, jika makna kedaulatan, benar-benar ditransformasi dan diaktualisasi dalam berbagai upaya membangun kesejahteraan masyarakat.
”Pagelaran musik YRO akan mengajak kita untuk merenungi makna kedaulatan dan perjuangan bangsa, melalui alunan musik yang menyentuh jiwa. Dengan keindahan simfoninya, seni musik dapat berfungsi sebagai perekat atau pemersatu bangsa,” kata Sri Sultan.
BACA JUGA:21 April 2024, Dewa 19 Konser Mukadimah Cinta di Tegal, Tiket Dapat Dibeli Mulai 3 Februari
Sri Sultan mencontohkan saat ”Symphony No.9” karya Ludwig van Beethoven dibawakan di depan ribuan orang pada peringatan 10 tahun runtuhnya Tembok Berlin, Jerman. Momen ini telah membuka jalan bagi reunifikasi Jerman.Pesan dari karya monumental itu telah menjangkau melampaui Jerman.
”Saya berharap setiap lagu yang kita nikmati dapat menggugah kita untuk membangkitkan semangat persatuan. Serta memicu kita untuk memahami makna HPKN sebagai motivasi untuk terus mengembangkan dan memajukan negara kita Indonesia tercinta,” tutur Raja Keraton Yogyakarta.
BACA JUGA:Gaungkan HPKN 2024, Pemda DIY Akan Tampilkan Yogyakarta Royal Orchestra di Jakarta
Konser ini melibatkan puluhan musisi orkestra dan solois. Selain itu, solois vokal Daniel Christianto dan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia Paragita juga mewarnai repertoar dalam konser ini. Mereka membawakan lagu-lagu bernapaskan perjuangan seperti Himne Serangan Umum 1 Maret 1949, Tekad, Sepasang Mata Bola, hingga Indonesia Pusaka.
Ada juga lagu-lagu tradisional daerah yang disajikan seperti Lir-Ilir, Jenang Gula, Lelo Ledung, hingga Padhang Bulan. Perpaduan musik yang indah mengalun dan paduan suara yang memukau membuat konser terasa megah dan memukau para penonton. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: