Gaungkan HPKN 2024, Pemda DIY Akan Tampilkan Yogyakarta Royal Orchestra di Jakarta

Gaungkan HPKN 2024, Pemda DIY Akan Tampilkan Yogyakarta Royal Orchestra di Jakarta

DIY akan menampilkan Yogyakarta Royal Orchestra di Aula Simfonia Jakarta, pada Jumat, 1 Maret 2024 mendatang. -DOK.-

DISWAYJOGJA – Pemda DIY akan menampilkan Yogyakarta Royal Orchestra di Aula Simfonia Jakarta, pada Jumat, 1 Maret 2024 mendatang. Hal itu dilakukan sebagai upaya memperluas gaung Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) 2024 yang diperingati tiap 1 Maret.

Sekda DIY Beny Suharsono menjelaskan, HPKN yang ditetapkan pada 2022 ini merupakan hari besar nasional. HPKN lahir di DIY, sebagai bentuk peringatan peristiwa sejarah Serangan Umum 1 Maret pada 1949. Namun, sebagai awal bentuk kedaulatan Indonesia, peringatan ini kurang memiliki gaung bagi masyarakat secara nasional.

BACA JUGA:Masyarakat Diajak Manfaatkan Transaksi Dengan QRIS, Semua Pembayaran Dijamin 'CEMUMUAH'

“Tahun 2024 ini kita geser gaung HPKN ke Jakarta. Besok tanggal 1 Maret 2024 kita iringi dengan bentuk konser pada tanggal 1 dan 2 Maret 2024 yang digaungkan secara nasional dan internasional. Kita tidak sekadar menggeser kegiatan dari Jogja ke Jakarta, tapi kita tegaskan, HPKN tidak hanya milik Yogyakarta tapi ini juga milik negara, walaupun kedaulatan dimulai dari Yogyakarta,” ungkap Beny, Senin, 26 Februari 2024  di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Beny menambahkan, gelaran orkestra guna menggaungkan HPKN ini akan menggandeng narasumber dari Kementerian Dalam Negeri. Sebab, Kemendagri mengawal Kepres Nomor 2 tahun 2022 tentang penetapan HPKN. 

Dengan kapasitas 1000 kursi, orkestra akan pula dihadiri oleh menteri-menteri, duta besar negara sahabat yang ada di Indonesia, dan diharapkan Presiden juga dapat ahdir. Selain itu, DIY mengundang UMKM untuk menggelar pamerab produk UMKM berkualitas untuk lebih luas diperkenalkan secara nasional.

BACA JUGA:3 TPS di Kota Yogyakarta Coblosan Ulang, Pengamanan Ketat Dilakukan

“Meskipun peringatan kita geser dari Jogja ke Jakarta tapi bukan itu saja karena acara di Jogja tetap berlangsung. Nah ini kita lebih menggaungkan saja. Di Jogja tetap kita peringati seperti biasa. Upacara, tirakat, dan lainnya sampai ke level kalurahan,” kata Beny.

Acara ini akan menjadi bahan evaluasi selanjutnya. Kegiatan ini akan dilihat keberhasilannya dalam menggaungkan dan memperkuat makna HPKN sebagai milik Indonesia. Dengan demikian, akan dipastikan adanya perkembangan terhadap tema peringatan tiap tahunnya.

Sementara itu, Akademisi UGM Sri Margana mengatakan, HPKN  merupakan peristiwa nasional. Selama ini, DIY selalu memperingati Serangan Umum 1 Maret, sejak sebelum penegakan HPKN. Dengan demikian, hal ini seolah-olah menyiratkan, HPKN hanya milik DIY.

”Komunitas Jogja selalu memperingati ini, karena kejadiannya ada di Jogja jadi seolah-olah itu peristiwa lokal. Padahal sebetulnya itu kan peristiwa nasional, dan itu sudah diakui oleh negara,” kata Sri Margana.

BACA JUGA:HUT RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Jadi Momentum Peningkatan Layanan Kesehatan

Sri Margana menambahkan, akan lebih jadi ada baiknya memang peringatan ini harusnya inisiatif dari pusat juga. Masyarakat perlu mendapatkan pengetahuan bahwa Serangan Umum 1 Maret bukan sekadar peristiwa lokal, tapi peristiwa nasional. 

Dengan demikian, tanggung jawab untuk mensosialisasikan Hari Penegakan Kedaulatan Negara menjadi tanggung jawab bersama. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: