Angin Puting Beliung Terjang Gunung Kidul, 19 Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

Angin Puting Beliung Terjang Gunung Kidul, 19 Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

Rumah warga di Kapanewon Patuk, Gunung Kidul, mengalami rusak akibat diterjang angin puting beliung -DOK.-

GUNUNGKIDUL, DISWAYJOGJA – Angin puting beliung menerjang wilayah Yogyakarta. Kali ini sejumlah rumah warga di Kapanewon Patuk, Gunung Kidul, mengalami rusak akibat diterjang angin kencang tersebut, Rabu, 28 Februari 2024 sore.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunung Kidul Sumadi menyebut, sebanyak 19 rumah di Kapanewon Patuk rusak akibat bencana hidremeteorologi.  Selain pohon tumbang, angin puting beliung juga membuat genting-genting rumah warga diterbangkan angin.

”Memang sempat terjadi angin puting beliung di Kapanewon Patuk, tapi hanya sebentar saja, skalanya masih kecil,” kata Sumadi, Kamis, 29 Februari 2024.

BACA JUGA:2 Desa di Suradadi Kabupaten Tegal Diterjang Puting Beliung, 88 Rumah Rusak

Sumadi menjelaskan, kerusakan terbanyak akibat angin puting beliung itu yakni pohon tumbang yang menimpa sejumlah rumah warga dengan sejumlah kerusakan bangunan. ”Kebanyakan hanya genting yang rusak, kerusakan juga dalam kategori ringan,” ungkapnya.

Selain itu, hujan yang disertai angin kencang pada waktu sore itu membuat beberapa pohon tumbang dan menimpa rumah warga. Sementara bencana hidremeteorologi juga menimpa sejumlah bangunan di Kapanewon Playen dan Wonosari.

”Lima rumah warga dan satu dua tiang listrik tertimpa pohon di Wonosari dan Playen,” terangnya.

BACA JUGA:Kabupaten Tegal Diterjang Puting Beliung, 2 Rumah di Desa Danasari Rusak

Akibatnya, kerusakan sejumlah bangunan dan tiang akibat bencana hidremeteorolgi ditaksir mencapai Rp 7.300.000. Beruntung, tidak ada korban jiwa atau korban luka dalam bencana tersebut.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan mengingat cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi hingga April mendatang.

Sementara itu, Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi DIY Etik Setyaningrum membenarkan adanya angin puting beliung di wilayah Kapanewon Patuk tersebut. Etik menjelaskan, adanya angin puting beliung akibat munculnya awan cumolonimbus serta angin kencang di Kabupaten Gunungkidul.

”Angin puting beliung dapat berpotensi muncul di mana saja, selama adanya awan cumolonimbus dan angin kencang yang melanda,” ujar Etik.

BACA JUGA:6 Desa di Kabupaten Tegal Diterjang Puting Beliung, Polres Tegal dan BPBD Bergerak Cepat

Menurut dia, awan cumolonimbus muncul ketika masa-masa peralihan musim dari hujan ke kemarau. ”Masa-masa transisi biasanya pada Bulan Maret hingga April,” katanya.

Cuaca ekstrem, kata Etik, melanda hampir seluruh wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adanya awan cumolonimbus dapat memicu munculnya angin puting beliung.

”Karena itu, masyarakat harus selalu waspada, apalagi jika ada awan cumolonimbus disertai angin kencang selama masa cuaca ekstrem,” ungkapnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: