Gubernur DIY Sri Sultan; Kedaulatan Negara Jadi Katalis Kedaulatan Rakyat

Gubernur DIY Sri Sultan; Kedaulatan Negara Jadi Katalis Kedaulatan Rakyat

Sri Sultan menjadi Keynote Speech dalam Sarasehan Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara 2024 -DOK.-

DISWAYJOGJA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan bahwa Kedaulatan Negara menjadi katalis yang menginspirasi kedaulatan rakyat dalam wujud yang lebih luas dalam tataran ideal. Yaitu kedaulatan budaya, kedaulatan sosial, kedaulatan ekonomi dan kedaulatan politik. 

Hal itu disampaikan Sri Sultan saat menjadi Keynote Speech dalam Sarasehan Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara 2024 di Gedhong Pracimasana Kompleks Kepatihan, Senin, 26 Februari 2024.

Menurut Sri Sultan, kedaulatan lebih dari sekadar konsep. Adalah praktik harian yang merasuki setiap interaksi, setiap kebijakan, setiap niat baik yang ditujukan untuk memajukan bangsa.

BACA JUGA:Masyarakat Diajak Manfaatkan Transaksi Dengan QRIS, Semua Pembayaran Dijamin 'CEMUMUAH'

Selain itu, lanjut Sri Sultan, setiap sendi kehidupan negara disulam dengan benang-benang kedaulatan yang kuat dan beradab, menciptakan masyarakat yang tidak hanya maju secara material, tetapi juga kaya secara spiritual dan kultural. 

Kesemua itu, kata Sri Sultan, selaras dengan tema Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara Tahun 2024 "Kedaulatan yang Beradab Penentu Masa Depan Bangsa", yang mengajak ke sebuah era. Dimana kedaulatan menjadi nyawa dan arah bagi kemajuan bersama.

Sarasehan yang dimoderatori oleh Sejarawan UGM Sri Margono tersebut menghadirkan narasumber Guru Besar Antropologi Hukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Sulistyowati Irianto. Hadir pula jajaran Forkopimda DIY, jajaran Parampara Praja, dan Kepala OPD di lingkungan Pemda DIY.

BACA JUGA:Warga Kecamatan Pagerbarang Tegal Bersyukur, Jembatan Sungai Sibiyuk Sudah Diperbaiki

”Ini adalah era, dimana masa depan bangsa ditentukan oleh seberapa dalam rakyat memahami, menghargai, dan menerapkan kedaulatan dalam arti yang paling luas dan beradab. Sebuah era di mana kita semua, sebagai satu bangsa, bersatu dalam keberagaman, keadilan, dan kemakmuran,” ucap Sri Sultan.

Lebih dari sekadar memperingati momen heroik Serangan Umum 1 Maret, Sri Sultan menekankan sebagai titik balik dalam narasi kedaulatan, peringatan ini membuka pintu ke dimensi baru. Dimana kedaulatan tidak lagi hanya terbatas pada wilayah fisik atau sejarah, melainkan merambah ke setiap aspek ideal kehidupan. 

Sebab, lanjut dia, sejatinya kedaulatan negara tanpa keberadaban masyarakatnya. Adalah selayaknya berjalan tak tentu tanpa tujuan.

”Dalam konteks masa kini, saya berpendapat yang terpenting adalah nilai-nilai kejuangan yang lahir dalam suasana perjuangan kemerdekaan itu, perlu terus-menerus dipelihara sebagai sumber kekuatan semangat kebangsaan kita. Eksistensi bangsa, tergantung pada keberhasilan membangkitkan, menggerakkan, menata dan mengarahkan seluruh potensi nasional menjadi bagian dari dunia baru,” tuturnya.

BACA JUGA:Rancang Desa Bertema, Dinas Permades Tegal Ubah Sudut Pandang OPD dalam Perencanaan Pembangunan

Dalam dunia yang ideal masa kini, Raja Keraton Yogyakarta ini menyebut perjuangan bukanlah tentang adu kekuatan fisik melalui senjata, melainkan menyemai kebajikan melalui pemikiran yang inovatif, tindakan yang membangun, dan kreativitas yang mengubah wajah pembangunan. Hal itu tentu diiringi keberanian melangkah dalam bingkai kontekstualitas, aktual, dan faktual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: