Ekonomi DIY Tumbuh Mencapai 5,07 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa

Ekonomi DIY Tumbuh Mencapai 5,07 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa

Kepala BPS Provinsi DIY Herum Fajarwati saat agenda Berita Resmi Statistik terkait Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan IV Tahun 2023 di Ruang Sidang Bima, BPS DIY, Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024.-DOK.-

BANTUL, DISWAYJOGJA – Ekonomi DIY berhasil mengalami pertumbuhan pada Triwulan IV Tahun 2023. Dimana pertumbuhannya sebesar 5,07 % (persen) (C-to-C) dan menjadi capaian tertinggi dibandingkan provinsi lain di pulau Jawa. 

Diketahui, secara (C-to-C) tercatat ekonomi Jawa Barat tumbuh 5,00 %, Jawa Tengah 4,98 %, DKI Jakarta 4,96 %, Jawa Timur 4,95 %, dan Banten 4,81 %.

Kepala BPS Provinsi DIY Herum Fajarwati mengungkapkan, lebih dari setengah perekonomian Indonesia pada 2023 memang masih terpusat di pulau Jawa, yakni sebesar 57,05 %, dengan pertumbuhan kumulatif (c-to-c) sebesar 4,96 %.

”Perekonomian pulau Jawa menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 2,91 % terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi DIY pada tahun 2023 secara (c-to-c), secara (y-on-y), dan secara (q-to-q) semuanya mengalami pertumbuhan positif. Artinya perekonomian DIY masih bagus secara pertumbuhan,” ujarkata Herum saat agenda Berita Resmi Statistik terkait Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan IV Tahun 2023 di Ruang Sidang Bima, BPS DIY, Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024.

BACA JUGA:Jogja Fashion Week Hadirkan 133 Desainer, Berpotensi Jadi Kekuatan Baru Ekonomi DIY

Disampaikan Herum, besaran pertumbuhan ekonomi DIY secara (y-on-y) sebesar 4,86 %. Angka tersebut diraih berdasarkan capaian triwulan IV PDRB (Produk Domestic Regional Bruto) pada 2022 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar Rp 28,99 triliun yang meningkat menjadi Rp 30,40 triliun pada triwulan IV 2023. 

Sementara secara (q-to-q), perekonomian DIY triwulan IV 2023 tumbuh sebesar 2,90 %, dibandingkan pada triwulan III 2023 yang hanya 0,22 %. Dimana pada triwulan III 2023 ADHK PDRB DIY sebesar Rp29,54 triliun, naik menjadi Rp30,40 triliun pada triwulan IV 2023.

”Dengan demikian secara kumulatif pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I hingga triwulan IV 2023 kalau kita bandingkan dengan triwulan I hingga triwulan IV 2023, tumbuh 5,07 % (c-to-c),” kata Herum.

Herum menyebutkan, terkait struktur perekonomian DIY triwulan IV 2023 secara (c-to-c), kontribusi tertinggi yakni berasal dari 5 lapangan usaha diantaranya yaitu industri pengolahan (11,82 %), pertanian (10,23 %), akomodasi dan makanan minuman (10,18 %), infokom (10,06 %), dan konstruksi (9,43 %). Lima lapangan usaha yang paling dominan tersebut telah menyumbang 51,72 % terhadap perekonomian DIY.

”Pertumbuhan ekonomi 2023 ini cukup solid. Dimana seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada 2023 secara (c-to-c). Ada dua lapangan usaha yang mampu tumbuh mencapai 2 digit yaitu lapangan usaha jasa keuangan tumbuh 10,29 % kemudian transportasi dan pergudangan tumbuh 10,27 %. Pertumbuhan tertinggi ketiga adalah akomodasi dan makanan minuman yang tumbuh 8,72%,” papar Herum. 

BACA JUGA:UMK Kota Yogyakarta Segera Dihitung, Tunggu Hasil Survei BPS

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Biro APSDA) Setda DIY Yuna Pancawati mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai DIY tersebut mencerminkan upaya kerja keras dan kebijakan yang tepat dalam mendukung sektor-sektor vital. Lima lapangan usaha yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi DIY patut diapresiasi atas kontribusinnya.

”Namun tentunya kesuksesan ini tidak bisa dijadikan alasan untuk berhenti berinovasi dan juga berkolaborasi, yang selalu kita dengungkan bersama berkolaborasi, bersinergi, dan juga berinovasi bersama-sama. Dan tentunya kami akan terus bekerja keras untuk meningkatkan daya saing ekonomi tentunya di daerah dan menciptakan berbagai lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat,” ungkap Yuna. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: