Diklat Keprotokoleran, Sekda DIY; Jaga Reputasi Pemerintah dan Institusi

Diklat Keprotokoleran, Sekda DIY; Jaga Reputasi Pemerintah dan Institusi

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyelenggarakan Diklat Keprotokoleran.-DOK.-

DISWAYJOGJA - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyelenggarakan Diklat Keprotokoleran.Kegiatan yang diadakan Kamis, (23/11) bertempat di Ruang Rapat Wisanggeni Lantai 3 Gedung Unit 8 Kompleks Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta.

BACA JUGA:Perkuat Ekonomi Nasional, Pemda DIY Ajak Masyarakat Gunakan Produk Dalam Negeri

Kegiatan itu dibuka Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono, didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu Indonesia Didik Eko Pujianto. Hadir para Kepala OPD di lingkup Pemda DIY, perwakilan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta perwakilan dari Kadipaten Pakualaman.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Smartphone Terbaik Harga 2 Jutaan Tahun 2023

”Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para pegawai termasuk utusan dari institusi lain untuk melaksanakan tugas dan fungsi keprotokolannya,” kata Sekda DIY Beny Suharsono.

BACA JUGA:Inovasi Layar Lipat! Desain Terbaru dari Smartphone di Tahun 2023

Beny mengapresiasi kegiatan yang diselengarakan atas kerjasama dua institusi tersebut. Karena itu, Beny berharap, kegiatan seperti ini tidak hanya sekali terselengara. Perlu dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan dengan level yang lebih tinggi dan diselenggarakan rutin setahun sekali.

BACA JUGA:Kembangkan Inovasi, Pemda DIY Raih Penghargaan Pelayanan Publik 2023 Terbaik

“Protokoler merupakan salah satu unsur pentimg dalam penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam mengatur tata cara kegiatan, kenegaraan, acara resmi dan kegiatan lainnya. Di dalamnya ada juga agenda di luar pemerintahan dengan kaidah dan norma yang sama. Sehingga hari ini sesungguhnya kita sedang membicarakan tentang toto (tata dalam bahasa Indonesia),” ungkap Beny.

BACA JUGA:Butuh AC Pendingin yang Maksimal? AC 2 PK Adalah Solusi yang Efektif Untuk Ruangan Anda

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu Indonesia Didik Eko Pujianto menerangkan, ada beberapa hal yang perlu direnungkan tentang keprotokoleran.

Menurut dia, sebenarnya protokoler itu melekat pada diri setiap orang, setiap lingkungan, setiap institusi, di manapun. Sebab, keprotokoleran itu sebenarnya bagian dari budaya. Karena itu, termasuk tugas protokol untuk menjaga budaya agar tetap hidup dan tidak kalah dengan budaya sing yang masuk ke Indonesia.

“Kami berkesempatan singgah di beberapa negara, ternyata beberapa negara tersebut sangat memegang teguh budayanya. Misalnya Jepang sangat memegang teguh budayanya. Jadi di tempat-tempat tertentu di Jepang masih berjalan menggunakan kimono,” terang Didik.

Didik berharap, kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk mempererat networking dan meningkatkan keterampilan. Sebab, protokol harus terus mengembangkan skill-nya agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: