Perangkat Daerah di DIY Diminta Kreatif Gunakan APBD untuk Kesejahteraan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan arahan.-DOK.-
DISWAYJOGJA - Asisten, Staf Ahli, dan Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemda DIY mendapatkan arahan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X. Didampingi Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Sri Sultan memberikan arahan perencanaan DIY 2025 agar perangkat daerah kreatif dalam menggunakan APBD untuk kesejahteraan.
BACA JUGA:Temui Sri Sultan HB X, Duta Besar Inggris Bahas Peran Yogyakarta untuk Indonesia dan Dunia
Sri Sultan Hamengkubowono X meminta agar para Asisten, Staf Ahli, dan Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemda DIY berpikir secara kreatif dan mengikuti perkembangan zaman yang mengarah pada insutrialisasi. Membuat kebijakan yang membantu meningkatkan perekonomian masyarakat
BACA JUGA:Dewan Direksi PT AMI Dilantik, Sri Sultan Minta Tingkatkan Laba Dan PAD DIY
“Merujuk pada dokumen RPJMD DIY Tahun 2022-2027, terdapat beberapa permasalahan pokok pembangunan yang dihadapi. Yaitu kemiskinan, ketimpangan, pencemaran dan kerusakan lingkungan serta potensi bencana,” ungkap Sri Sultan mengawali arahannya, Jumat (17/11) di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
BACA JUGA:Sri Sultan HB X Terima 120 Naskah Digital Manuskrip Jawa Kuno dari Duta Besar Inggris
Melihat kondisi itu, Sri Sultan berharap agar rencana pembangunan tahun 2025 mampu menjawab permasalahan tersebut. Dimana keberhasilannya tercermin pada pencapaian indikator-indikator keterwujudan panca mulia.
BACA JUGA:Dihadiri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Garrya Bianti Yogyakarta Resmi Dibuka
Diketahui, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DIY Tahun 2025 disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2022-2027. Dimana desain program dan kegiatan yang akan dilaksanakan diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pada tahun 2025 sebagai bagian tahapan dalam mencapai visi pembangunan jangka menengah .
Beberapa poin disampaikan Sri Sultan terkait dengan penyusunan perencanaan Pembangunan 2025. Pertama mengenai kemiskinan ekstrim di DIY yang ditargetkan akan tuntas pada 2025.
“Untuk menurunkan kemiskinan, berikutnya kita akan lebih fokus pada strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan,” terang Sri Sultan.
Selain kemiskinan dan ketimpangan, Sri Sultan juga memberikan arahan mengenai permasalahan sampah di DIY. Sudah berjalannya Reformasi Kalurahan, komitmen memanfaatkan teknologi komunikasi, penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO yang perlu ditindaklanjuti serta rencana jangka panjang Pembangunan DIY hingga dua puluh tahun kedepan.
Dia memnita semua harus benar-benar menggali potensi-potensi dan isu-isu strategis yang dapat menggambarkan dinamika lingkungan internal maupun eksternal. Baik skala regional, nasional, maupun internasional yang berpotensi memberi dampak pada pembangunan daerah.
”Di sinilah saya menekankan pentingnya data yang akuntabel sebagai bagian dari perwujudan perencanaan pembangunan yang baik,” ujar Sri Sultan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: