Sepekan, Sampah Hingga Eceng Gondok di Sungai Kota Tegal Dibersihkan
BERSIHKAN SUNGAI - Tim perawatan kebersihan sungai saat membersihkan sampah hingga tanaman eceng gondok. -AGUS WIBOWO/RATEG -
TEGAL, DISWAYJOGJA- Tim Pemeliharaan Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dalam sepekan melakukan upaya membersihkan sampah hingga tanaman enceng gondok yang memenuhi alur sejumlah sungai. Upaya bersih-bersih sungai ini mengantisipasi terjadinya banjir pada saat musim hujan yang mulai datang.
BACA JUGA:3 Tahun Terakhir, Nilai Skor IPM Brebes di Jateng Paling Rendah
”Aksi bersih-bersih sungai dengan mengangkut sampah dan tanaman eceng gondok ini digencarkan sudah sepekan,” kata Kepala Seksi Perawatan dan Pemeliharaan Sungai DPUPR Kota Tegal Susanto, Selasa (24/10/2023).
Upaya pembersihan sejumlah sungai ini menjadi pusat perhatian pertama untuk diantisipasi terjadinya banjir. Demikian dengan pembersihan tanaman eceng gondok dan sampah untuk mengantisipasi agar air sungai tidak meluap saat debit air meningkat. ”Terlebih, di wilayah Tegal bagian Selatan juga sudah mulai turun hujan. Sehingga aliran sungai kini sudah mulai terlihat,” ungkapnya.
BACA JUGA:7 Ponpes di Yogyakarta Olah Limbah dan Sampah dengan Biopori
Santo menyebut, untuk memberantas tanaman eceng gondok, sebenarnya bisa menggunakan obat, tapi berbahaya bagi lingkungan hidup. ”Karena itu, pembersihan tanaman eceng gondok hingga sampah di sungai-sungai tetap dilakukan secara manual,” terangnya.
Dia menambahkan, DPUPR Kota Tegal terus bersiaga. Karena itu, pembersihan sungai, jaring sampah, eceng gondok dan saluran air terus digencarkan.
”Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya. Selain itu, menyambut curah hujan tinggi yang bisa kapan saja terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera di atensi,” ujar Santo
Santo menambahkan, hingga saat ini sampah masih menjadi kendala. Dengan demikian, diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai.
”Kita ketahui Kota Tegal merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," paparnya.
Santo mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainnya. Hal ini karena wilayah Tegal sudah memasuki transisi dari musim kemarau ke musim hujan.
”Selain menyebabkan air bisa meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara. Ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan,” imbuhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: