Habiskan Anggaran Rp 43 Miliar, Dikbud Kabupaten Tegal Pastikan Rehab Sekolah Selesai Desember

Habiskan Anggaran Rp 43 Miliar, Dikbud Kabupaten Tegal Pastikan Rehab Sekolah  Selesai Desember

Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Kabid Pendidikan SD melihat progres pengerjaan rehab sekolah.-Hermas Purwadi-jogja.disway.id

SLAWI, DISWAY JOGJA - Gelontoran anggaran untuk perbaikan sarana prasarana Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tegal selama tahun 2023 mencapai Rp 43 miliar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dikbud) Kabupaten Tegal berharap anggaran yang ada bisa terserap dan proyek rehab selesai sesuai kontrak di bulan Desember 2023 mendatang.

Kepala Dinas Dikbud Fakihurochim SSos MM melalui Kabid Pendidikan SD Satiyo SPd didampingi Kasi Sarpras SD, Dai Wibowo SPd MPd menyatakan hingga saat ini serapan anggartan hampir mencapai 56 persen.

"Sesuai instruksi Bupati Tegal Umi Azizah saat melakukan sidak, diminta semua proyek rehab sekolah khususnya SD bisa selesai sesuai kontrak dan jangan sampai terlambat," ujarnya, Kamis 19 Oktober 2023..

Disamping itu pihaknya juga berharap proyerk yang saat ini sedang berlangsung nantinya hasilnya berkualitas, terpat mutu, waktu, dan biaya sesuai harapan Bupati Tegal. Ditegaskan alokasi anggaran rehab SD tersebut  bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), DAU Mandatory, dan APBD II. 

" Alokasi yang didapat dari DAK pusat tahun ini hanya Rp 9 millar. Sementara untuk mendukung pembangunan fisik diluar DAK tersedia anggaran sebesar Rp 43 miliar. Dukungan dana yang ada diperuntukan mulai untuk pembangunan ruang kelas baru, perpus, sarpras utilitas, laboratorium, ruang guru dan kepala sekolah, hingga ruang UKS," cetusnya.

Dirinci, untuk tahun ini realisasi pembangunan ruang kelas baru diwujudkan 24 unit dengan anggaran mencapai Rp7,1 miliar. Sementara pengerjaan ruang perpustakaan sebanyak 2 paket pekerjaan dengan dukungan anggaran sebesar Rp 400 juta.

"Sementara untuk pembangunan sarpras dan utilitas sekolah diwujudkan di 76 sekolah dengan dukungan anggaran sebesar Rp9,8 miliar. Dan untuk bangunan laboratorium diwujudkan di 5 satuan pendidikan SD dengan dukungan DAK sebesar Rp986 juta. Dan banguan ruang guru atau kepala sekolah dan TU  tahun ini hanya untuk satu SD dengan dukungan anggaran Rp200 juta," urainya.

Adapun bangunan ruang UKS, sambung dia, bagi dua SD dukungan anggaran yang ada Rp160 juta.

Anggaran terbesar tersedot untuk rehab sedang dan berat ruang kelas. Di mana tahun ini merambah 83 SD dengan dukungan anggaran sebesar Rp19,5 miliar. Baru tahun ini ada alokasi anggaran yang berasal dari DAU mandatory.

Kami juga belum tahu apakan DAU Mandatory ini akan berlanjut di tahun depan. Setidaknya rehab sarpras yang tidak terback up DAK bisa diakomodir melalui alokasi DAU mandatory dan APBD II," ungkapnya. *)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: