426 Balita di Jatinegara Menderita Stunting
Bupati Tegal Umi Azizah saat meninjau Rames Saceting di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, baru-baru ini-Yeri Noveli-jogja.disway.id
JATINEGARA, DISWAY JOGJA - Jumlah bayi usia di bawah lima tahun (Balita) di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal sebanyak 3.160 anak. Dari jumlah tersebut, 426 balita atau sekitar 14,6 persen menderita stunting.
Selain balita, ibu hamil (Bumil) di kecamatan tersebut juga mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Jumlahnya mencapai 122 orang atau sekitar 12,8 persen dari 952 bumil di Jatinegara.
BACA JUGA:Genjot Penurunan Stunting pada Tahun 2023, Bupati Tegal Umi Azizah Lakukan Ini
Camat Jatinegara Abdul Hopir membeberkan hal itu, saat peninjauan aksi Rames Saceting (rame-rame sakabehane ASN cegah stunting) oleh Bupati Tegal Umi Azizah di Pendapa Kecamatan Jatinegara, baru-baru ini.
Abdul Hopir menjelaskan, dari 122 orang itu, yang ditetapkan menjadi sasaran penerima manfaat gerakan Rames Saceting sebanyak 29 bumil. Sedangkan 23 orang kondisinya semakin baik, ada kenaikan lingkar lengan atas. Kemudian 16 orang dinyatakan terbebas dari KEK. Sementara 23 orang bumil sisanya masih mengalami KEK.
BACA JUGA:Semangat Luar Biasa Para Perempuan Inspirator dalam Mencegah Stunting
“Gerakan Rames Saceting di Jatinegara ini sudah berjalan sejak Juli sampai sekarang, dengan total donasi yang terkumpul dari ASN sebanyak Rp25,9 juta. Donasi ini kita salurkan dalam bentuk makanan olahan telor dan susu selama 14 hari berturut-turut setiap bulannya,” kata Abdul Hopir.
Dia berharap, gerakan Rames Saceting ini bisa terus dilanjutkan untuk mempercepat pengurangan angka stunting di Kecamatan Jatinegara.
"Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkab Tegal yang telah berderma, membantu memberikan makanan tambahan untuk baduta stunting dan bumil KEK di wilayah kami," ujarnya.
BACA JUGA:Kepala BKKBN Ajak Keluarga Cegah Stunting Melalui Refocusing Keuangan Rumah Tangga
Bupati Umi menuturkan gerakan donasi dari ASN ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Tegal dalam penanganan dan penurunan angka stunting dengan target 14 persen tahun 2024 mendatang.
“Gerakan ini merupakan inovasi dari Dinas P3AP2KB untuk mencegah dan menangani balita stunting, selain wujud kepedulian ASN untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga Kabupaten Tegal,” ucapnya.
Menurut Umi, penanganan stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak ini memerlukan peran banyak pihak, dari mulai aspek pencegahannya hingga penangannya melalui intervensi gizi sensitif.
Sehingga dirinya pun meminta dukungan semua pihak untuk bersama-sama menangani kondisi stunting pada balita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: