Sampel Produk UKM Wonosobo Dibawa ke Canada oleh Importir untuk Dikurasi

Sampel Produk UKM Wonosobo Dibawa ke Canada oleh Importir untuk Dikurasi

Sampel produk UKM Wonosobo dibawa ke Canada oleh Importir.-DOK.-

WONOSOBO, DISWAYJOGJA - Seorang importir asal Canada David Gunawan membawa oleh-oleh produk pangan khas hasil dari Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Wonosobo usai melakukan teken kontrak dengan pemerintah setempat. Importir tersebut membawa beberapa sampel untuk dikurasi.

BACA JUGA:Tekan Harga Beras, KPw BI Tegal Gelar Operasi Pasar di Pemalang

David mengatakan, beberapa produk yang disajikan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Pendopo Kabupaten itu, beberapa di antaranya dibawa pulang ke Canada untuk dikurasi. Saya sudah mencicipi produknya, banyak yang unik dan berpotensi bisa kami impor dari Wonosobo. Saya bawa sampelnya untuk dikurasi. Kira-kira akan saya kabari lagi sebulan kemudian,kata Buyyer asal Canada David Gunawan, baru-baru ini.

BACA JUGA:Ingin Tidur Lebih Pulas? Gunakan AC Portable Mini untuk Kamar yang Lagi Viral

Pada saat mencicipi aneka macam makanan dan minuman olahan rumah tangga, David juga memberikan edukasi kepada UKM mengenai pemberian komposisi yang seimbang. Utamanya tujuan akhirnya adalah untuk diekspor ke negara Canada. Lidah orang Indonesia biasanya suka yang terlalu manis, gurih, atau terlalu pedas. Sedangkan itu kurang cocok di lidah orang Canada,ujarnya.

Selain itu, dari beragam produk pangan yang ditawarkan UKM, David mengaku tertarik dengan olahan buah carica, tempe mendoan, kopi, singkong, dan beberapa olahan kering lainnya.

BACA JUGA:Kulkas Dua Pintu Cocok Bagi Anda yang Ingin Menyimpan Banyak Makanan dan Minuman!

David menilai, produk yang dipasang oleh 30 UKM itu sebagian besar memiliki peluang besar untuk bisa naik ke level lebih tinggi, yaitu masuk ke pangsa pasar dunia. David janjikan, olahan rumah tangga yang dijadikan sampel untuk dikurasi itu akan memakan waktu paling lama sebulan. Kemudian pihaknya akan memberikan kabar untuk memberikan tindak lanjut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonosobo Retno Eko mengungkapkan, sebagian produk yang masuk kurasi, masih beberapa yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).  Ini kan targetnya bisa ekspor ya. Kita tunggu kabar dari buyyer, kira-kira kalau sudah ada hasil kurasinya, pemberkasan sebagai syarat ekspor akan kami dampingi. Terutama NIB, baru beberapa yang sudah punya,kata Retono Eko.

Sebelumnya, Retno menyebut UKM perlu melengkapi berkas-berkas yang diwajibkan untuk bisa menembus pasar ekspor mulai dari adanya NIB, PPIRT, Sertifikat Halal, Terverifikasi oleh BPOM, dan lain-lain yang mencakup aspek kualitas, kuantitas, legalitas, dan packaging.

BACA JUGA:5 Rekomendasi AC Portable Low Watt, Cepat Dingin, Harga Terjangkau

Retno mengungkapkan, dari total 30 UKM, baru ada 25 orang atau sekira 83 persen UKM memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) di Wonosobo. Kemudian 21 orang atau sekitar 70 persen UKM memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PPIRT), dan 23 orang memiliki Sertifikat Halal atau sekira 76 persen dari total UKM yang dipantau dinas.

Selanjutnya, produk yang lolos Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ada 7 UKM atau sekitar 23 persen, lalu 16 persen atau sebanyak 5 UKM sudah punya Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sedangkan yang memiliki produk Berstandar Nasional Indonesia (SNI) baru 1 orang atau hanya mencapai 3 persen saja. Aspek legalitas ini harus dilengkapi. Karena prosedurnya harus dilaksanakan runtut jika ingin produknya bisa dilirik buyer dari luar negeri,tuturnya Retno.

Terakhir, jika melihat dari aspek kualitatif produk, UKM di Wonosobo terpantau hanya 8 orang saja yang telah melakukan uji nutrisi. Uji nutrisi juga harus dilakukan. Karena buyer akan mempertimbangkan banyak hal. Tidak hanya mempercantik kemasan, atau rasa produknya yang enak, tapi nutrisinya tidak diperhatikan,kata Retno.

Lebih lanjut, Kepala DPMPTSP itu mengatakan, pihaknya bersama buyyer asal Canada telah melakukan perjanjian. Yaitu, akan ada pendampingan tindak lanjut pengelolaan produk pangan sampai bisa layak dipasarkan di luar negeri. Setelah hasil kurasinya muncul, nanti kita bersama buyyer dan juga UKM akan rutin melakukan zoom meeting beberapa kali untuk menindaklanjuti potensi produk pangan di Wonosobo hingga layak diterbangkan ke Canada,katanya. Kita tidak sendiri dari, ada beberapa dinas lain yang punya andil terutama saat mendampingi pembuatan berkas-berkas sebagai syarat ekspor. Semoga lancar,” imbuh Retno(mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: