Dianaktirikan, Ratusan Nakes Kabupaten Tegal Kembali Gelar Aksi Demo Kantor Bupati
Ratusan nakes honorer di lingkungan Pemkab Tegal demo di depan kantor Bupati Tegal, Senin (9/10).-Yeri Noveli-jogja.disway.id
SLAWI, DISWAY JOGJA - Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Tegal menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Tegal, Senin 9 OKtober 2023.
Mereka menuntut Bupati Tegal agar mengusulkan penambahan kuota pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk formasi khusus jabatan fungsional nakes.
Usulan itu diprioritaskan untuk para nakes non ASN atau honorer yang masih aktif bekerja di fasilitas kesehatan milik Pemkab Tegal.
BACA JUGA:Khawatir Data Tersebar? Tenang, ini 20 Daftar Pinjol tanpa DC Lapangan Terbaru 2023
Para pendemo yang berjumlah sekitar 500 orang ini juga membawa spanduk yang dipenuhi dengan tulisan. Diantaranya, 'Kami Butuh Pengertian, Bukan Ancaman' , 'Dulu Covid-19 Kami Terdepan, Sekarang Dianaktirikan' , 'Tidak Hanya Ingin Diangkat ke Kasur Mas, Kami Pun Ingin Diangkat ASN Juga' , 'Bertahun-tahun Mengabdi, Masa Jadi Honorer Abadi' , 'Cukup Hatiku yang Ambyar, Karirku Jangan' , 'Turunkan Harga Kinderjoy, Jangan Turunkan Kuota PPPK' , 'Kalian Sakit Ingat Nakes, Kalian Sehat Lupa Nakes' , 'Nakes Sekolah Mahal, Gaji Murahan' dan beberapa tulisan lainnya.
BACA JUGA:3 Tips Melepaskan Diri dari Kejaran DC Lapangan Pinjol, Pesan dari Buya Yahya
Aksi demo ini sempat tegang saat pendemo hendak memaksa masuk ke areal kantor Bupati. Namun, ketegangan itu berhasil reda setelah anggota Polres Tegal memberikan pengarahan.
Ratusan nakes honorer di lingkungan Pemkab Tegal demo di depan kantor Bupati Tegal, Senin (9/10).-Yeri Noveli-jogja.disway.id
Ketua Forum Tenaga Kesehatan Honorer (FTKH) Kabupaten Tegal, Prieyudha, mengaku terpaksa menggelar aksi demo ini lantaran tidak puas saat melakukan audiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu.
Hasil audiensi yang diusulkan oleh Pemkab Tegal untuk PPPK formasi nakes hanya 100 orang. Sedangkan jumlah total nakes honorer di Kabupaten Tegal sebanyak 956 orang.
"Itu pun baru usulan. Belum tentu usulan itu direalisasi. Ini lah yang membuat kami kecewa, kami seperti dianaktirikan. Ketika Covid-19, kita berada di garda depan. Sedangkan sekarang, kita diabaikan," keluh Yudha, sapaan akrab perawat Puskesmas Balapulang ini.
BACA JUGA:5 Kelebihan Pinjaman Online JULO, Walaupun Memiliki DC Lapangan
Yudha menuturkan, para nakes di Kabupaten Tegal mayoritas sudah mengabdi cukup lama. Mulai dari 5 tahun hingga lebih dari 10 tahun. Ironisnya, gaji yang diterima hanya berkisar antara Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu per bulan.
"Tapi kita hanya didiamkan. Padahal kita sering audiensi ke DPRD," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.disway.id