Harga Tembakau di Temanggung Belum Sesuai Harapan Petani

Harga Tembakau di Temanggung Belum Sesuai Harapan Petani

MENJEMUR - Salah satu petani tembakau di kecamatan BUlu sedang menjemur tembakaunya Selasa 3 Oktober 2023.-Setyo Wuwuh/Temanggung Ekspres -

DISWAYJOGJA- TEMANGGUNG - Kualitas tembakau rajangan kering pada panen raya tahun ini semakin membaik. Namun, harga jual tembakau masih belum sesuai harapan petani. Meskipun cuaca pada panen raya 2023 ini sangat mendukung.

Tidak hanya itu, luasan tanam tahun ini juga berkurang banyak didukung kemarau yang datang lebih awal, pertumbuhan tanaman tembakau juga tidak maksimal. Dengan demikian, bisa dipastikan kuantitas tembakau produksi petani menurun cukup banyak.

BACA JUGA:Terbaru! Ini Cara Dapatkan Plafon KUR BRI 2023 hingga 200 Juta Tanpa Jaminan

Dengan kondisi ini, kata Waryono, salah satu petani tembakau di kecamatan Bulu, sebenarnya tidak ada alasan pabrikan membeli tembakau dengan harga murah, karena jika dilihat dari cuaca dan kuantitas tembakau yang berkurang saat ini, maka kualitas tembakau Temanggung akan jauh lebih baik.

”Tembakau kan intinya cuaca, manakala cuaca mendukung maka kualitas tembakau bisa dipastikan akan sangat bagus,” tuturnya disela menjemur tembakau rajangan miliknya Selasa, 3 Oktober 2023.

BACA JUGA:Spesifikasi TCL Q6 Smart TV yang Hadir dengan Google TV dan Layar Menakjubkan, Segini Harganya

Hanya saja, keluh Waryono, kenyataan yang ada pada panen raya tembakau tahun ini harga jual tembakau masih belum sesuai dengan harapan petani, harga pembelian dari perwakilan pabrikan rokok juga tidak sesuai dengan kualitas tembakau produksi petani.

Menurut dia, saat ini perwakilan pabrikan membeli tembakau tidak berdasarkan harga per grade, sehingga harga jual tembakau saat ini sangat rendah, selain itu juga tidak ada informasi harga tembakau per gradenya.

”Kalau dulu kan enak, misalkan per grade harganya Rp25.000 maka harga jual tembakau tergantung dengan kualitasnya, kalau kualitasnya sudah grade E maka tinggal mengalikan saja 5 kali Rp25.000, sehingga harga jualnya bisa lebih dari Rp125.000 per kilogram,” jelasnya.

Namun yang terjadi saat ini, kata dia, kualitas tembakau sudah lebih dari grade D, bahkan tembakau dari sejumlah petani di lereng gunung Sindoro dan SUmbing sudah masuk grade E. Hanya saja harga jualnya masih Rp100.000 per kilogram.

”Awal panen raya lalu harga jualnya kisaraan Rp45.000 sampai dengan Rp55.000, kemudian ada kenaikan seiring dengan naiknya kualitas tembakau, tapi kenaikan harga belum sesuai dengan kualitas tembakau yang ada,” tuturnya.

Daryono, petani lainnya menuturkan hal senada. Menuurt dia, cuaca tahun ini hampir sama dengan 2011 lalu. Dimana saat itu harga jual tembakau sangat bagus, rata-rata tembakau dibeli dengan harga diatas Rp100.000 per kilogram.

Bahkan, lanjut dia, tembakau kualitas terbaik saat itu dibeli dengan harga lebih dari Rp300.000 per kilogram sedangkan tembakau srintil bisa lebih dari Rp1 juta per kilogram.

"Kalau dilihat kualitasnya seharusnya tahun ini harga jual tembakau bisa jauh lebih baik, tapi pada kenyataanya tidak,"tuturnya.

Terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Joko Budi Nuryanto mengatakan, berdasarkan hasil laporan sampai akhir Mei, total luas tanam tembakau di Kabupaten Temanggung di angka 11.800 hektare. Dia memprediksi jumlah luas tanam tembakau turun 30 hingga 40 persen. Angka luas tanam ini turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 15.000 hektare lebih.

“Sekarang kita ya maksimalnya di angka 11 sampai 12 ribuan hektare. Sebagian besar petani sekarang pindah menamam cabai,” katanya. Hal tersebut karena tanaman cabai pada Februari lalu belum habis. Kalau cabai habis di Juli mendatang, petani sudah tidak berani untuk menanam tembakau. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: