7 Etika dan Tindakan yang Dilarang di Keraton Yogyakarta: Menjaga Kehormatan dan Tradisi Budaya
Aturan Keraton yogyakarta--https://www.instagram.com/
Pengunjung juga diharapkan untuk tidak mengambil foto atau merekam video di area yang dilarang.
5. Tidak Boleh Mendekati Tempat Khusus atau Perangkat Kerajaan
Keraton Yogyakarta memiliki beberapa area yang dianggap khusus dan berisi perangkat kerajaan yang sangat berharga. Para pengunjung tidak boleh mendekati atau menyentuh perangkat kerajaan, seperti takhta atau arca-arca kerajaan, tanpa izin dari pihak keraton.
Menghormati kerajaan dan artefak bersejarah adalah bagian penting dari etika budaya di keraton.
6. Tidak Boleh Berbicara dengan Suara Keras
Saat berada di dalam kompleks keraton, etika berbicara dengan suara yang tenang dan sopan sangat dijunjung tinggi. Pengunjung diharapkan untuk tidak berbicara dengan suara keras atau bercanda berlebihan yang dapat mengganggu kenyamanan para pengunjung lainnya.
Keraton adalah tempat yang dihormati dan dijaga ketenangannya.
7. Tidak Boleh Berfoto dengan Belakang Menghadap Arca atau Patung
Saat berfoto di dalam kompleks keraton, ada etika khusus yang harus diperhatikan. Pengunjung diharapkan untuk tidak berfoto dengan posisi belakang menghadap arca atau patung, karena dianggap kurang sopan.
Sebagai gantinya, disarankan untuk berfoto dengan posisi menghadap arca atau patung sebagai tanda penghormatan dan menghargai kehadiran mereka.
BACA JUGA: 7 Keunikan Keraton Jogjakarta, No 4 Bikin Kamu Heran!
Mengunjungi Keraton Yogyakarta adalah pengalaman budaya yang berharga. Dengan menghormati etika dan tindakan yang dilarang di dalam kompleks keraton, para pengunjung dapat memberikan penghormatan yang pantas kepada tradisi dan kearifan lokal yang telah dijaga dengan baik oleh keluarga kerajaan Yogyakarta.
Etika ini bukan hanya bentuk sopan santun, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan kepada sejarah dan identitas budaya Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: