Kamu Punya Tabungan? Waspadai Modus Penipuan Digital Ini, Nomor 3 Paling Sering!
Ilustrasi Tabungan Digital--
DISWAY JOGJA - Akhir-akhir ini, makin banyak modus penipuan digital yang melibatkan ekosistem perbankan. Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Central Asia (BCA) telah menjadi korban penipuan ini.
Modus yang dikenal sebagai Social Engineering ini patut diwaspadai karena bersifat memanipulasi. Alhasil, jika korban adalah orang yang kurang melek teknologi, pelaku seakan mendapat mangsa segar.
Selain itu ada juga metode Phising yang bergerak dengan cara mengirimkan tautan lewat surat pengumuman yang mengatasnamakan beberapa Bank.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, maraknya modus penipuan digital ini terjadi seiring dengan semakin majunya teknologi.
Fenomena ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan memeriksa informasi yang beredar terkait layanan perbankan.
Simak ulasannya dibawah ini :
1. Modus Phishing Melalui Surat Pengumuman
Salah satu modus penipuan yang belakangan marak adalah phising melalui surat pengumuman palsu yang mengatasnamakan bank.
Contohnya adalah kasus yang mengecoh nasabah BNI dengan menginformasikan adanya kebijakan kenaikan biaya transfer sebesar Rp 150 ribu per bulan.
Untuk menghindari jebakan semacam ini, selalu pastikan untuk memeriksa keaslian informasi tersebut dengan sumber resmi dari bank.
Jangan pernah klik tautan atau berikan informasi pribadi jika Kamu ragu mengenai keaslian surat atau email yang Anda terima.
2. Modus Phishing Melalui Pamflet Digital
Modus phising selanjutnya adalah pamflet digital yang menginformasikan BCA memberikan fasilitas gratis biaya transfer antar-bank dengan syarat nasabah harus meng-klik tombol sign up.
Dalam situasi seperti ini, selalu waspada terhadap tautan atau tindakan yang mengarahkan Kamu untuk memberikan informasi pribadi atau login ke akun Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: