5 Candi Kuno di Tegal yang Menyimpan Keajaiban Sejarah dan Kebudayaan

 5 Candi Kuno di Tegal yang Menyimpan Keajaiban Sejarah dan Kebudayaan

Candi Dandang Bumijawa--Youtube

DISWAY JOGJA – Ternyata di Tegal mempunyai candi loh, apa saja yah candi yang ada di tegal. Yuk simak penjelasannya berikut ini.

 BACA JUGA: Menyingkap Sejarah dan Fakta Menarik Bumijawa, Kabupaten Tegal yang Tak Terlupakan

Berikut 5 candi yang ada di Tegal:

 

1. Candi Kesuben

Terletak di desa Kesuben, kecamatan Lebaksiu. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh sekelompok arkeolog dan cagar budaya disebutkan bahwa Candi Kesuben merupakan candi peninggalan dari masa Hindu-Buddha.

Saya tidak tahu kapan candi ini dibangun. Keraguan diperkirakan bahwa Candi Kesuben merupakan candi periode Kerajaan Mataram Medhang yang dibangun pada abad ke-7. Candi ini dibangun dari batu bata merah. Candi Kesuben memiliki dua struktur, yang pertama berbentuk persegi panjang dengan dimensi 8,2m x 8,7m. Adapun dimensi bata yang digunakan rata-rata berukuran panjang 30 cm, lebar 22 cm dan tebal 10 cm.

Selanjutnya, struktur kedua berarah utara-selatan dengan ukuran bata yang sama, yaitu panjang 30cm, lebar 22cm, dan tebal 10cm. Kondisi candi Kesuben saat ini telah runtuh, dua fragmen kepala kala, simbar (anthefix) dan fragmen arca ditemukan di reruntuhan.

 

2. Candi Bulus

Sekitar 5 kilometer sebelah barat Candi Kesuben terdapat sebuah candi bernama Candi Bulus. Pura Bulus terletak di Dusun Kejaksan, Desa Pedagang, Kecamatan Dukuhwaru.

Situs ini berada di halaman belakang salah satu warga. Ada beberapa temuan di situs tersebut, antara lain yoni, penis, arca Agastya, dan struktur bata merah yang membentang dari timur laut ke barat daya. Diketahui candi Bulus memiliki ukuran 8,2 x 8,2 m2.

Sedangkan ruangan candi memiliki luas 6 x 6 m2. Dinding pagoda menggunakan dua jenis bahan: batu bata dan batu putih. Pintu candi menghadap ke timur, dengan luas 2,6 m2. Di tengah candi terdapat sumur air berukuran 1,5m x 1,5m dengan kedalaman 2m. Mengenai Indianisasi Tegal, jika dibandingkan dengan beberapa situs candi terbesar dan termegah seperti Borobudur atau Prambanan, secara fisik candi Bulus ini hampir kalah dengan candi-candi megah tersebut.

Namun jika kita melihat sejarah masuk dan berkembangnya budaya Hindu-Buddha sebagai sumber berdirinya candi tersebut, tentunya hal ini berkaitan dengan aktivitas politik abad ke 7 - 10 Masehi di Tegal.

Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa Candi Bulus merupakan candi Hindu Syiwa yang terletak di Tegal (barat dan utara Jawa Tengah).

Tegal sendiri terletak di antara kompleks candi Batujaya (abad ke-5 M) di Krawang dan Permandian Dieng (abad ke-7 - ke-8 M) di Banjarnegara dan Wonosobo (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI).

 

3. Candi Bumijawa

Dikenal juga sebagai Situs Bandarsari karena berada di Desa Bandarsari, Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa. Sekitar 100 meter ke arah timur terdapat dua sungai, Kali Gung dan Kali Pesing.

Apalagi keberadaan situs ini tidak jauh dari sumbernya. Orang Bumijawa juga menyebutnya candi Dandang karena sepintas terdapat bagian candi yang terlihat seperti kuali.

Situs ini bernuansa Hindu pada masa klasik lama (abad ke-8 - 10 M). Di tempat ini terdapat beberapa bahan yaitu 2 jaladwara, penis, yoni, kemuncak (mercu), batu set dan beberapa batu andesit.  

 BACA JUGA:11 Asal Usul Desa di Tegal yang Menarik Untuk Kita Pelajari, Warga Tegal Wajib Tau!

Candi Bumijawa dikenal juga sebagai Situs Bandarsari karena berada di Desa Bandarsari, Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa. Sekitar 100 meter ke arah timur terdapat dua sungai, Kali Gung dan Kali Pesing.

Apalagi keberadaan situs ini tidak jauh dari sumbernya. Orang Bumijawa juga menyebutnya candi Dandang karena sepintas terdapat bagian candi yang terlihat seperti kuali.

Tempat ini termasuk dalam tesis yang berjudul "Ruang dan lanskap pagoda:

Sebuah studi tentang distribusi, orientasi dan organisasi spasial reruntuhan candi "Jawa Tengah" dan Arsip Leiden. Situs ini bernuansa Hindu pada masa klasik lama (abad ke-8 - 10 M). Di tempat ini terdapat beberapa bahan yaitu 2 jaladwara, penis, yoni, kemuncak (mercu), batu set dan beberapa batu andesit.

 

4. Candi Anjing

Ditemukan di Desa Selapura, Kecamatan Dukuhwaru. Terletak di tengah pemakaman umum.

Disebut Candi Anjing karena berkaitan dengan cerita rakyat yang berkembang di Desa Selapura. Secara sinonim, Selapura berasal dari kata 'sela' yang artinya batu karang dan 'pura' yang artinya kota, sehingga jika digabungkan menjadi 'Kota Batu'.

Mungkin dulu ada kuil besar di sana. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Selapura dulunya adalah sebuah kerajaan. Pura juga dapat dipahami sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu. Oleh karena itu, dapat juga diasumsikan bahwa Selapura sebenarnya adalah sebuah batu (candi) yang dipuja.

Kata Selapura juga merujuk pada nama sebuah desa di wilayah Blitar Jawa Timur. Setiap tempat di wilayah ini disebut Selopuro. Selopuro adalah dialek Jawa modern, sedangkan jika diucapkan dalam dialek Jawa Kuna (dialek Tegal) akan berubah menjadi selapura.

Dari informasi tersebut dipastikan nenek moyang desa Selapura berasal dari Blitar atau Jawa Timur. Apalagi dilihat dari pondasi Candi Anjing yang terbuat dari batu bata merah mirip bangunan candi yang dibangun oleh raja-raja Jawa Timur.

Dengan demikian, besar kemungkinan agama Hindu-Buddha di wilayah Tegal, khususnya wilayah Selapura, kemungkinan besar diperkenalkan oleh para pendatang dari Jawa Timur. Teori lain yang juga teruji adalah bahwa nama "selapura" berasal dari India.

Tepatnya di Karibia di negara bagian selatan Maharashtra, ada sebuah kota bernama 'Solapur atau Sholapur'. Namun, apakah Klenteng Anjing Selapura memiliki hubungan langsung dengan India atau tidak, perlu dikaji ulang.

Di kawasan Selapura juga telah ditemukan beberapa peninggalan lainnya, seperti kalung emas dan berlian, cincin, gelang, dan liontin. Pecahan keramik Tiongkok kuno berupa piring, cangkir, dan mangkok porselen juga pernah ditemukan. Temuan ini menunjukkan bahwa wilayah Tegal juga memiliki sinergi dan hubungan dengan pendatang Tionghoa (Tionghoa).

 

5. Candi Bantarbolang

Candi Bantarbolang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerbarang. Candi ini terletak di tengah sawah, sebelah tenggara SMK Negeri 2 Pagerbarang. Tidak jauh dari candi ini mengalir sungai-sungai kecil (Sungai Pagerwangi dan Kali Sigarung).

Candi Bantarbolang terbuat dari batu bata merah, sehingga tergolong candi yang sangat kuno dan tergolong candi Hindu. Namun ironisnya, candi ini dibongkar pada tahun 2014 akibat pembangunan jalan akses truk. Candi Bantarbolang tak lain hanyalah reruntuhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: