Pernah Kepikiran Kenapa Jajanan Purwokerto ini dinamakan Mendoan? Ternyata ini 2 Alasannya!

Pernah Kepikiran Kenapa Jajanan Purwokerto ini dinamakan Mendoan? Ternyata ini 2 Alasannya!

Varian baru mendoan Purwokerto dengan baluran cabai-Disway -

DISWAYJOGJA - Tempe mendoan atau yang lebih dikenal dengan mendoan adalah salah satu makanan populer khas Banyumas, Purwokerto.

Bagaimana tidak, makanan yang satu ini bahkan telah tersebar diberbagai daerah Indonesia dan menjadi favorit banyak orang.

mendoan sebetulnya merupakan sejenis gorengan yang digoreng setengah matang atau lembek. Meski telah banyak dijumpai diberbagai tempat, namun rugi rasanya bila tidak mencicipi mendoan langsung dari tanah kelahirannya.

Nah, tidak lengkap rasanya bila menyukai mendoan tapi tidak tau asal usulnya. Karena itu, berikut ini DISWAYJOGJA jabarkan sejarah mendoan mengutip dari berbagai sumber.

Sejarah mendoan Purwokerto

Konon, mendoan sudah ada sejak beberapa abad silam. mendoan muncul beriringan dengan munculnya si bahan utama, yakni kedelai.

Kedelai ini banyak tumbuh di seputar Asia Tengah, wilayah China, dan Indocina yang kemudian dibawa oleh masyarakat Asia Tengah saat bermigrasi ke Tenggara.

Kedelai sendiri merupakan bahan utama pembuatan Tempe yang akan dijadikan mendoan.

mendoan Purwokerto 

Bagi kamu yang belum tahu, mendoan adalah Tempe dengan baluran tepung dan irisan daun bawang yang sudah dibumbui, kemudian digoreng setengah matang.

Rasanya yang khas dengan aroma ketumbar, membuat makanan ini sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat. Disajikan selagi masih hangat dengan cabe rawit hijau atau cocolan sambal kecap membuatnya semakin lezat untuk dinikmati.

Asal usul nama mendoan

1. Merupakan bahasa Banyumas

Kata mendo berasal dari bahasa Banyumas, yang artinya setengah matang atau lembek. Untuk mendapatkan mendoan yang setengah matang, hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 sampai 6 menit saja. Itulah kenapa Tempe tipis ini disebut dengan mendoan. Karena digoreng setengah matang atau lembek.

2. Sifat masyarakat Banyumas

Nama mendoan diibaratkan sebagai lambang semangat gerakan sosial masyarakat di Banyumas, Purwokerto.

Orang Banyumas dinilai sebagai masyarakat yang mampu menyesuaikan diri diberbagai situasi layaknya tekstur mendoan.

Hal itu juga digambarkan seperti orang Banyumas zaman dulu yang menjadi tokoh dalam bidang diplomasi dan kemiliteran yang kita kenal. Seperti Jenderal Soedirman, Soesilo Soedarman, dan Soepardjo Roestam.

Perkembangan mendoan 

Meskipun menjadi makanan yang identik dengan Purwokerto, mendoan rupanya sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia.

Hebatnya, Tempe mendoan khas Banyumas telah resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak benda Indonesia tahun 2021 di Jakarta kategori Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Seiring berkembangnya teknologi modern, mendoan tidak hanya hadir dengan tampilan yang itu-itu saja. Beberapa penjual berinovasi menciptakan mendoan berbagai varian dengan rasa buah naga atau matcha misalnya. Ada juga mendoan dengan baluran tepung dan cabai. Ini cocok untuk kamu penggemar pedas

Bahkan adapula yang menyajikan menu mendoan dengan ukuran jumbo lebih besar dari biasanya loh. Tapi jangan khawatir, cita rasa dari mendoan ini tetap lezat dan menggiurkan lidah.

Untuk kamu yang tertarik untuk mencoba mendoan khas Purwokerto, kamu bisa datang ke Toko Oleh-oleh Sawangan yang berada di Jl. Mayjend. Sutoyo No.23, Sawangan, Kedungwuluh, Kec. Purwokerto Bar., Kabupaten Banyumas, Purwokerto.

Bagi kamu yang ingin membawa oleh-oleh mendoan untuk keluarga dirumah, disini juga disediakan paket mendoan mentah lengkap dengan tepung dan sambelnya. Ada pula oleh-oleh Purwokerto lain seperti gethuk, keripik dan masih banyak lagi.

Yuk tunggu apalagi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: