Candi Selogriyo: Pesona Kuno di Tengah Rimbunan Alam Magelang

Candi Selogriyo: Pesona Kuno di Tengah Rimbunan Alam Magelang

Candi Selogriyo Magelang--topindonesiaholidays.com

DISWAY JOGJA - Selogriyo, sebut saja namanya. Di balik hamparan sawah hijau dan rerimbunan pepohonan pinus yang menari-nari menyambut angin, tersembunyi sebuah keajaiban kuno di tengah Magelang yang memikat. Namanya Candi Selogriyo, sebuah permata kuno yang tersembunyi nan indah, siap mengajak Anda pada petualangan luar biasa.Perjalanan menuju Candi Selogriyo memang mengasyikkan, seolah berpetualang dan menjelajah ke tempat baru. Melewati rerimbunan pepohonan pinus dan hamparan sawah tadah hujan yang menghampar, suasana hati kita segera dipenuhi dengan keindahan alam sekitar.

Candi Selogriyo terletak di Dusun Campurejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Candi ini juga menghadap Gunung Giyanti dan Gunung Sumbing, berdiri dengan gagah 600 meter di atas permukaan laut.

Candi Selogriyo: Keajaiban Hindu Kuno yang Megah

Di puncak anak tangga, Candi Selogriyo berdiri dengan gagah, menampilkan keindahan candi Hindu yang mengagumkan. Dengan luas sekitar lima kali lima meter dan tinggi sekitar sembilan meter, candi ini memikat setiap mata yang memandang. Sebuah candi kuno nan megah, berdiri di tengah kompleks seluas 2.528 meter persegi.

Candi Selogriyo, secara harfiah diartikan sebagai "rumah batu" dalam bahasa Jawa. Uniknya, bagian dalam candi ini berupa ruangan kosong, berbeda dengan candi Hindu lainnya yang biasanya memiliki Lingga atau tugu. Meskipun sebagian besar kepala arca telah hilang, keindahan dan keagungan candi ini tetap mempesona.

Perjalanan Sejarah Candi Selogriyo

Sejarah mencatat, candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1835 oleh Hartman, Residen Magelang di era kolonial Belanda. Saat ditemukan, candi berada dalam kondisi tertutup oleh rumput dan pohon, menyembunyikan keindahan candi yang memukau. Setelah ditemukan, candi ini kemudian diungkap dan menjadi saksi bisu perjalanan zaman.

Sayangnya, candi ini pernah mengalami nasib tragis pada tahun 1998, ketika tertimpa longsor yang menyebabkan 80 persen batu candi terkubur di bawah material longsor. Namun, usaha pemugaran yang serius dilakukan pada tahun 2003-2005 berhasil mengembalikan candi ke kejayaannya.

Setelah melalui berbagai pemugaran, Candi Selogriyo semakin menarik para wisatawan. Tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari mancanegara. Keindahan alam sekitar candi menjadi daya tarik utama, dengan sawah terasering yang mengingatkan pada Ubud di Bali, hingga hutan, bukit, dan gunung yang masih hijau dan asri.

Miftahudin, Sekretaris Pengelola Wisata Candi Selogriyo, mengatakan bahwa wisata candi ini memiliki karakteristik alam yang khas. Keunikan teraseringnya, pemandangan bukit di sekitar candi, dan sungai yang tak pernah kering meski kemarau, menjadikan Candi Selogriyo sebagai Ubud-nya Magelang.

Candi untuk Wisata Berkelanjutan

Pengelolaan wisata candi ini dimulai sejak tahun 2004, ketika Dinas Pariwisata dan kecamatan membentuk Kelompok Sadar Wisata. Meskipun sempat vakum beberapa tahun, namun sejak tahun 2009, Pokdarwis kembali aktif mengelola Candi Selogriyo.

Candi Selogriyo memang menjadi primadona bagi para pecinta sejarah, budaya, dan keindahan alam. Wisatawan lokal dan mancanegara berduyun-duyun datang untuk menikmati pesona candi kuno nan megah ini. Mereka tidak hanya terpesona dengan keindahan candi, tetapi juga oleh panorama alam yang menakjubkan di sekitarnya.

Pengembangan terus dilakukan oleh masyarakat setempat dan pengelola. Jalan menuju gerbang candi yang kini telah dilapis dengan paving, spot swafoto di atas terasering, serta tulisan berukuran besar "Selogriyo" yang berada di sisi bukit, semakin mempercantik daya tarik wisata candi ini.

Selogriyo adalah sebuah permata kuno yang tersembunyi nan indah, sebuah tempat yang tak boleh dilupakan dalam petualangan wisata kita. Bagi para pecinta sejarah dan alam, Candi Selogriyo adalah destinasi wajib yang tak boleh terlewatkan. Mari, kunjungi dan rasakan pesona Candi Selogriyo di lereng Gunung Sumbing, dan biarkan diri kita terpesona oleh keindahan candi kuno nan menawan ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.disway.id