Musim Hujan Deman Berdarah Mengintai, Dinkes Yogyakarta Giatkan Program Satu Rumah Satu Jumantik
Ilustrasi - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat kasus demam berdarah sejak Januari hingga saat ini mencapai 153 kasus. (Foto: WMP Yogyakarta) --
YOGYAKARTA, DISWAYJOGJA.ID - Sejak Januari hingga Oktober 2022, tercatat sebanyak 153 kasus demam berdarah di Yogyakarta, dua di antaranya meninggal dunia.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr Endang Sri Rahayu mengatakan jumlah tersebut sudah melebih tahun lalu, yakni dengan 92 kasus.
“Baru sampai Oktober, untuk data November belum masuk. Semoga tidak terjadi kenaikan,” katanya dikutip dari jogja.genpi.co, Sabtu 12 November 2022.
BACA JUGA:BPPTKG Catat, Merapi Alami 16 Kali Gempa Guguran, Jumat 11 November
Sri mengungkapkan pada tahun 2022 ini jumlah kasus terbanyak ada di bulan Januari sebanyak 41 kasus.
Setelah itu terus turun dan hingga bulan Oktober 2022 lalu paling rendah dengan 5 kasus.
Menurut Sri, saat musim hujan seperti ini masyarakat harus lebih waspada lagi mengingat musim hujan potensi merebak demam berdarah lebih tinggi.
Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan yakni dengan menggiatkan program satu rumah satu juru pemantau jentik atau jumantik. Sarang-sarang nyamuk yang ada di rumah-rumah harus dilakukan pemberantasan.
BACA JUGA:Prilly Latuconsina Mengajar Lagi di UGM, Ini yang Disampaikan ke Mahasiswa
“Cara melakukannya dengan menggiatkan satu rumah satu jumantik,” ujarnya.
Tugas dari jumantik ini yaitu memastikan tidak ada jentik nyamuk di tempat penampungan air atau bak mandi dengan melakukan pembersihan.
“Antisipasi lain yang bisa dilakukan yakni dengan memakai pakaian lengan panjang atau menanam tanaman pengusir nyamuk,” ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: genpi.co