Pernyataan Bersama dalam P20 akan Dibawa ke Forum G20, Fadli Zon Jabarkan Ini

Pernyataan Bersama dalam P20 akan Dibawa ke Forum G20, Fadli Zon Jabarkan Ini

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, Kamis (6/10)/RMOL--

JAKARTA, DISWAYJOGJA.ID - Hasil dari Parliamentary Speakers’ Summit (P20) akan dijadikan sebagai bagian dari pernyataan bersama yang akan dibawa ke forum G20 pada bulan November 2022 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, Kamis 6 Oktober 2022.

“P20 ini nanti hasilnya semacam dokumen yang menjadi bagian join statement untuk dibawa ke G20,” katanya.

Dijelaskan, acara P20 kemarin memang mengetengahkan diskusi termasuk platform dengan civil society, media, kalangan umum, tokoh-tokoh, pakar-pakar, akademisi.

BACA JUGA:Erick Thohir Temui Presiden FIFA, Bahas Tragedi Kanjuruhan Malang dan Masa Depan Sepakbola Indonesia

Sementara untuk hari ini khusus pertemuan house speaker, pimpinan DPR, dan anggota parlemen yang tergabung dalam P20.

Kemudian dari sana, lanjut Fadli, akan ada join statement terkait dengan hal-hal yang isunya diprioritaskan dalam forum ini.

Baik tentang percepatan SDG’s dan ekonomi hijau (green economic), tentang persoalan-persoalan kekinian, masalah krisis pangan, energi dan tantangan global ekonomi, dan serta peran parlemen dan demokrasi, juga persamaan gender dan inklusi sosial.

Selain itu, masih kata Fadli, yang juga selalu dibicarakan dalam forum-forum internasional adalah masalah yang terkait perang Rusia-Ukraina.

BACA JUGA:NasDem Deklarasikan Anies Baswedan Sebagai Capres 2024, Bagaimana Nasib Partai Demokrat dan AHY ?

Diakuinya, hal Ini termasuk salah satu bagian yang diperdebatkan, paling tidak dalam proses pembentukan outcome dokumen sudah terlihat perbedaan-perbedaan yang cukup mencolok.

Perbedaan yang dimaksud adalah adanya pendapat yang ingin memberi kalimat-kalimat yang keras mengutuk perang.

Namun, ada juga pihak yang cenderung berpendapat untuk move forward atau maju ke depan untuk mencari solusi.

“Kita (Indonesia) termasuk yang ingin mencari solusi. Posisi masing-masing pihak berbeda-beda. Tapi kita semaksimal mungkin di P20 ini ada satu forum yang bisa berbagi isu bersama dan kita tidak ingin memperuncingnya,” tegas politikus Partai Gerindra ini.

Dijelaskan Fadli, Ukraina memang bukan bagian dari P20, namun menjadi tamu dari tuan rumah bersama dengan beberapa negara lainya.

BACA JUGA:Ini Daftar Tambahan 9 Anggota Polri yang Dicopot Menyusul AKBP Ferli Hidayat Buntut Tragedi Kanjuruhan

Sebagaimana yang dilakukan juga oleh pemerintah yang mengundang beberapa negara, DPR ingin mengajak dialog, diplomasi dan mencari penyelesaian walaupun diakuinya tidak semudah itu.

“Tetapi gestur itu menunjukkan bahwa kita peduli, kita sangat peduli, dan kita berharap ada semacam inisiasi untuk dialog, terutama di antara parlemen. Parlemen ini kan kelebihannya punya legitimasi dari rakyat, punya fleksibilitas di dalam dialog, dan diplomasi," jelasnya.

"Agak berbeda dengan pemerintah yang agak rigid. Kita harapkan dengan semua itu, ada hasil yang positif. Meskipun memang belum terlihat, tapi mungkin nanti dalam dokumen-dokumen terlihat,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rmol.id