Sosok Mantan Pengacara Bharada E yang Kerap Tampil di TV, Mau Tahu Arti Nama Deolipa?

Sosok Mantan Pengacara Bharada E yang Kerap Tampil di TV, Mau Tahu Arti Nama Deolipa?

Eks Kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara (kiri). Foto: JPNN.com --

YOGYAKARTA, DISWAYJOGJA.ID – Nama Deolipa Yumara belakangan ini banyak menjadi perbincangan publik.

Bahkan Dahlan Iskan pun tertarik menulis tentang sosok pengacara yang kini sering muncul di pemberitaan itu.

Deolipa kerap tampil di televisi setelah menjadi kuasa hukum Bharada E yang tersangka pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir Jdi rumah Irjen Ferdy Sambo.

Namun, surat kuasa kepada Deolipa mendadak dicabut oleh Bharada E.

Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu pun tidak terima.

BACA JUGA:Laporan Putri Candrawathi Dihentikan, Bharada E Bisa Bebas

Melalui tulisan Disway edisi Minggu (14/8) berjudul Surat Kuasa, Dahlan menggambarkan tentang sosok Deolipa, termasuk arti nama pria berambut gondrong itu.

Dahlan menghubungi Deolipa kemarin siang, Sabtu (13/8).

Eks menteri BUMN itu sempat mengira dia orang Manado.

"Gaya bicaranya sama sekali bukan seperti orang Jawa," demikian tulisan Dahlan.

"Umur empat tahun saya memang sudah diboyong ke Bitung. Jadinya seperti orang Manado," tulisan Dahlan menirukan penjelasan Deolipa. Almarhum ayah Deolipa Yumara ternyata anggota TNI-AL. Pangkatnya sersan mayor.

Saat Deolipa kecil, Sang Ayah pindah tugas ke Bitung, dekat Manado.

BACA JUGA:Tri Rismaharini Datang ke Puncak Jaya, Begini Janji yang Diucapkannya

Deolipa sudah menjadi pengacara selama 20 tahun. Bukan pengacara biasa. Konon dia selalu menyebut dirinya dengan gagah: pengacara Merah Putih.

"Pentingnya penegakan hukum menjadi darah dagingnya. Sampai juga ke sumsumnya," lanjut Dahlan dalam tulisan itu.

Dahlan juga menyebut Deolipa sangat dekat dengan para pejabat tinggi polisi –khususnya pejabat tinggi yang juga berjiwa Merah Putih. Deolipa merupakan alumnus Universitas Indonesia, sekaligus sarjana hukum dan sarjana psikologi. Dia aktivis sejak di almamater.

"Dia keturunan Jombang, tetapi lahir di Jakarta. Di kompleks TNI AL. Karena itu ia masuk SMAN 52 Jakarta," tulisan Dahlan.

Dijelaskan pula bahwa kampung asli ayah Deolipa dekat Tebuireng, Jombang, dan keluarganya menjalin hubungan dekat dengan pondok ''Bintang Sembilan'' NU itu.

BACA JUGA:Detik-detik Sebelum Mati Ditembak, Brigadir Joshua Lagi Santai di Taman Rumah Tiba-tiba Dipanggil Ferdy Sambo

Kakeknya bahkan termasuk salah satu pendiri pondok Bintang Sembilan lainnya: Lirboyo, Kediri.

"Saya ini keturunan Islam," tulisan Dahlan mengutip Deolipa.

Di dalam tulisan itu, Dahlan juga menjelaskan mengenai arti nama Deolipa. Bahwa nama Deolipa itu terkait dengan hari kelahirannya: Desember-rebO-Legi-Pagi.

"Lihatlah kalender lama. Tanggal 13 Desember 1972 pasti Rebo Legi," lanjut Dahlan menirukan penjelasan Deolipa.

Saya pilih percaya saja. Saya tidak punya kalender lama. Mau bertanya ke Google saya ragu: apakah software Amerika punya kepercayaan pada Pon-Wage-Kliwon.

Dahlan sendiri belum pernah bertemu Deolipa, tetapi advokat itu sudah bercerita dalam sekali soal jeroan kepolisian.

"Jangan-jangan Anda ini pernah aktif di kepolisian...?" Dahlan Iskan bertanya.

BACA JUGA:Ferdy Sambo Akui Kesalahannya Sampaikan Informasi Palsu Penembakan Brigadir J

Deolipa lantas tertawa lebar mendapat pertanyaan itu.

"Pokoknya saya ini orang dalamlah," tulisan Dahlan menirukan jawaban Deolipa.

"Pangkat terakhir Anda apa," tanya Dahlan agak ngawur sambil memancing.

"Pangkat saya seniman," Dahlan menirukan jawaban Deolipa. (disway/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn/disway