2024, Kemendes dan Disway National Network Jalin Kerjasama

2024, Kemendes dan Disway National Network Jalin Kerjasama

BERPOSE - Menteri Desa PDTT Bersama dipimpin Direktur Disway.id Tommy C Gutomo, General Manager Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah, GM Tangerang Ekspres.Rudi Susanto, Radar Lampung Sutanto dan Disway Jakarta Ito foto Bersama usai silaturahmi, kemarin. -DOK.-

JAKARTA, DISWAYJOGJA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menyambut hangat manajemen Disway National Network (DNN). Abdul Halim siap men-support program-program DNN, yang berkaitan dengan kemajuan desa.

BACA JUGA:8 Rekomendasi Setrika Terbaik 2023: Hasil Rapi, Mudah Digunakan, dan Ramah Dikantong

        “Yang kita butuhkan adalah bagaimana informasi agar dana desa itu sampai ke masyarakat dan dirasakan masyarakat desa,” ucap Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta Selatan, Senin (27/11/2023).

BACA JUGA:Anggaran Pilkada Brebes Rp53,9 Miliar, Digelontor untuk Satu Putaran

Dalam silaturahmi dengan Menteri Desa PDTT itu, dari DNN dipimpin Direktur Disway.id Tommy  C Gutomo, General Manager Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah, GM Tangerang Ekspres.Rudi Susanto, Radar Lampung Sutanto dan Disway Jakarta Ito.

BACA JUGA:5 Merk Kipas Angin Paling Banyak Dicari, Kualitasnya Bukan Kaleng-Kaleng

“Penggunaan dana desa itu, lewat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau Musrenbangdes,” ulas Gus Halim, sapaan Abdul Halim Iskandar.

Musrenbangdes melibatkan semua komponen masyarakat desa untuk menyetujui dan menyepakati skala prioritas pembangunan desa yang diajukan untuk tahun selanjutnya. “Selain musrenbangdes, ada juga yang namanya musyawarah desa,” lanjut Gus Halim.

BACA JUGA:HUT Korpri ke-52 dan Dharma Wanita Persatuan ke-24, 76 Anak Sunat Masal di RSUD Brebes

Yakni, untuk menciptakan keberlanjutan dalam program-program pembangunan di desa. Mendes menyatakan, pihaknya saat ini lebih menekankan kepada para kepala desa soal Musyawarah Desa (Musdes).

Dia mengatakan, Musdes ini penting agar program yg dilaksanakan oleh desa itu. Dalam Musdes, masyarakat desa berdiskusi tentang bagaimana mengelola sumberdaya yang ada secara berkelanjutan. ”Sehingga program pembangunan dapat berjalan dengan baik dalam jangka panjang,” tuturnya.

BACA JUGA:Tiga Siswa SMPN 2 Brebes Boyong 2 Medali Emas dan 1 Perunggu

        Sebab, menurut Gus Halim, desa itu berbeda. Pemerintahan berbasis masyarakat. Filisofinya jelas. Pendekatannya desa. TIdak bisa disamakan  dengan kabupaten. “Sampai saat ini perangkat desa (kades) tidak berstatus. Dimasukkan PPPK tidak bisa, ASN juga tidak bisa,” ucapnya.

Karena itu, kata Gus Halim, perlunya kolabarasi untuk bisa menyampaikan informasi-informasi mengenai desa. ”Saya akan mendukung, sekarang desain yang bagus program-program apa yang bisa disupport untuk DNN Group. Rumuskan lebih lanjut. Kita mulai awal 2024," ujar Gus Halim.

Sebelumnya, Tomny C. Gautama menjelaskan bahwa sekarang ini DNN ada di semua provinsi di Indonrsia. Terdata 100-an lebih media yang bergabung. Baik online, cetak, televisi dan radio. Diperkuat dengan medsos.

”Kita siap menyiarkan seluruh kemajuan desa. Yang ikut audiensi ini dari Jabar, Sumatera, Jatim. Kami mohon support Pak Menteri PDTT," ujar Tommy.

Misalnya program desa percontohan, dari Kemendes PDTT ada yang mendampingi. Dengan demikian, pesan kepada para kepala desa bisa tersampaikan.  ”Kami dari DNN, nantinya akan sering merepoti. Meminta Dirjen dan tim dari Kemendes PDTT, untuk me-support event-event kita,” imbuhnya.

Diketahui, Gus Halim menjabat sebagai Menteri Desa PDTT sejak 23 Oktober 2019. Baru-baru ini, dia menyetujui wacana peningkatan Dana Desa menjadi Rp 5 miliar per tahun.

”Desa itu semakin mandiri dan kebutuhan anggarannya juga semakin besar karena yang jadi bidang anggaran sudah semakin abstrak," katanya, belum lama ini.

Dia meyakini penambahan dana desa juga penting untuk mengembangkan jaringan infrastruktur di desa, khususnya yang sangat tertinggal. ”Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM menjadi fokus, dua hal itu sangat prioritas untuk membangun desa. Nah kalau sangat tertinggal kan fokusnya lebih pada infrastruktur,” ujarnya.

Ketika desa sudah mandiri, kecenderungan peningkatan infrastruktur itu sudah cukup. ”Paling hanya untuk pemeliharaan, penambahan penambahan pada aspek aspek tertentu,” ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: