Pemkab Kulon Progo tak Meminta Jatah Vaksin PMK, Ternyata Ini Alasannya

Pemkab Kulon Progo tak Meminta Jatah Vaksin PMK, Ternyata Ini Alasannya

Ilustrasi - Alasan Pemkab Kulon Progo tak meminta jatah vaksin PMK. --

KULON PROGO (Disway Jogja) - Vaksin PMK saat ini menjadi salah satu senjata ampuh dalam menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Lantas mengapa Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak mengajukan permohonan vaksin PMK ke Kementerian Pertanian RI?.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Sudarmanto memberikan alasan pihaknya tidak mengajuan permohonan vaksin PMK karena stok yang terbatas.

"Kami tidak mengajukan permohonan jumlah vaksin. Kami hanya mengirimkan populasi ternak di Kulon Progo kepada Kementerian Pertanian," kata Sudarmanto.

BACA JUGA:Hewan Ternak yang Terjangkit PMK di Kulon Progo Ternyata Dilengkapi SKKH  

Saat ini, populasi ternak di Kulon Progo hingga akhir Mei 2022 adalah 44.660 ekor untuk betina dan jantan sebanyak 12.637 ekor.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa stok vaksin PMK jumlahnya terbatas.

Selain itu, vaksinasi PMK diutamakan untuk daerah wabah dan sapi perah. Menurut dia, di Jogja hanya ada satu daerah yang memiliki populasi sapi perah yang banyak, yaitu Kabupaten Sleman.

Meskipun demikian, Aris mengatakan pihaknya tetap berharap mendapat jatah vaksin agar Kulon Progo bisa segera bebas dari PMK.

"Kami berharap dengan adanya rencana vaksin impor Kulon Progo dapat alokasi vaksin ternak sehingga kami akan langsung melakukan vaksinasi," katanya.

BACA JUGA:Cegah Penyebaran, Pemprov Jateng Langsung Distribusikan Vaksin PMK

Vaksin PMK sendiri sudah dialokasi ke Kabupaten Sleman sebanyak 3.100 dosis.

Launching vaksinasi PMK telah dilaksanakan pada Sabtu (25/6) di Dusun Srunen, Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman dengan sasaran sapi perah.

Secara bertahap, vaksinasi PMK dosis pertama ini harus sudah selesai pada 5 Juli 2022.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang juga hadir pada kegiatan tersebut menyebut saat ini kurang lebih ada 2.000 kasus PMK dan 11 kematian ternak di Kabupaten Sleman.

"Dengan adanya peluncuran vaksin ini sangat mendukung upaya pencegahan penularan PMK," katanya.

Ia mengatakan sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian, vaksin PMK tersebut akan diprioritaskan untuk populasi sapi perah.

"Kami berharap dengan pemberian vaksin PMK ini benar-benar dapat menghentikan penyebaran virus PMK pada ternak di wilayah Sleman," katanya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn