KPK Kampanyekan Anti Korupsi di Kulon Progo, Sebut 8 Persen Kasus Penanganan Korupsi Perempuan
KPK RI berkolaborasi dengan Pemkab Kulon Progo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Perempuan Anti Korupsi, di Aula Adhikarta, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Selasa (2/9/2025).--dok. Pemkab KP
KULON PROGO, diswayjogja.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Perempuan Anti Korupsi, di Aula Adhikarta, Kompleks Pemkab Kulon Progo.
Plh Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, David Sepriwasa, menyebutkan Bimtek ini sangat baik untuk memberikan pemahaman anti korupsi bagi perempuan di Kabupaten Kulon Progo.
"Yang kita ketahui adalah KPK mempunyai tiga strategi, yaitu strategi kebijakan, strategi pendidikan dan strategi pencegahan. Nah ini merupakan strategi pendidikan, memberikan pemahaman kepada ibu-ibu supaya ibu-ibu dapat mengimplementasikan materi-materi ini," jelasnya, Selasa (2/9/2025).
Disampaikan David, ada tiga materi pokok dalam Bimtek ini yaitu materi peran sebagai ibu, sebagai istri dan sebagai peran serta masyarakat.
BACA JUGA : Pasca Kasus Dana Iklan BJB, KPK Harap Dana Nonbudgeter Dikelola Pemda
BACA JUGA : Pukat FH UGM: Bubarkan atau Kembalikan Independensi KPK
Menurutnya perempuan memiliki peranan penting dalam pencegahan korupsi. Diketahui sekitar delapan persen kasus penanganan korupsi itu perempuan, sekitar 159 orang.
"Dan ini perlu kita berikan pemahaman, kita berikan pendidikan kepada mereka supaya ini (korupsi) tidak terjadi. Karena bagaimanapun bibit-bibit korupsi itu bisa hadir dari keluarga, dan ibu adalah pagar pertama untuk membatasi, jangan sampai keluarganya terkena kasus korupsi," terangnya.
Lebih lanjut, David mengatakan program ini sangat efektif dalam upaya pencegahan korupsi.
Dia berharap hasil kegiatan ini dapat disebarluaskan dan diimplementasikan kepada keluarga dan masyarakat sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat Kulon Progo.
BACA JUGA : KPK Monitor Hasil Penelitian Terkait Program Desa Anti Korupsi di Kalurahan Gari Gunungkidul
BACA JUGA : Cegah Tindak Korupsi Makin Meningkat, KPK Gelar Pertemuan dengan DPRD Kabupaten Bantul
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, berharap kegiatan ini dapat mendorong pencegahan korupsi melalui peran serta perempuan.
"Perempuan, khususnya istri pejabat atau ASN, memiliki posisi strategis dalam upaya pencegahan korupsi melalui peran aktif dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi di lingkungan keluarga dan masyarakat," jelas Agung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: