Masjid Keben Jogja, Saksi Sejarah Tewasnya Komando Inggris saat Perang Melawan Sri Sultan HB II
Masjid Rotowijayan merupakan masjid bersejarah yang berada di pintu gerbang Kemandungan Lor Keraton Yogyakarta. --
YOGYAKARTA (Disway Jogja) - Masjid Rotowijayan atau Masjid Keben selalu ramai didatangi wisatawan untuk menunaikan ibadah. Karena selain lokasinya yang berdekatan dengan pusat kota, masyarakat sekitar juga menjadikan Masjid Keben ini sebagai tempat kegiatan keagamaan lainnya.
Terletak di barat pintu gerbang Kemandungan Lor Keraton Yogyakarta, Masjid Keben dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono II.
Sekilas, Masjid Keben tampak kecil tak seperti masjid peninggalan sejarah lainnya di Yogyakarta. Kendati demikian, masjid ini menyimpan banyak sejarah semenjak didirikan.
Pada masa silam, Masjid Keben digunakan untuk menyemayamkan jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Mangkudiningrat. Putra kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono II itu disemayamkan pada 17 Agustus 1826.
Kemudian, Masjid Keben juga menjadi saksi sejarah tewasnya komando Inggris Kolonel Galapsy.
"Komandan pasukan Inggris Kolonel Galapspsy tertembak dalam peristiwa yang dikenal dengan Geger Spey atau perang Inggris melawan Sri Sultan Hamengku Buwono II," kata Takmir Masjid Keben Dwi Priyono.
Selain sarat ajak sejarah, di sekitar lokasi Masjid Keben juga terdapat sebuah prasasti. Prasasti tersebut sengaja diberikan oleh masyarakat Tionghoa Yogyakarta di hari peringatan penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Masjid Keben sangat penting keberadaannya sebagai tempat ibadah dan saksi sejarah masa lampau Bagi pengunjung yang berwisata ke Keraton Yogyakarta tak ada salahnya mampir ke masjid yang berusia 230 tahun ini.
"Salat di Masjid Rotowijayan selain dekat jaraknya juga nyaman dan menenteramkan hati sehingga ibadah menjadi lebih khusyuk," katanya. (mcr25/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com