Sereeem! Keseringan Minum Paracetamol Bisa Picu Pendarahan Lambung Loh
Demam, Paracetamol. (Image oleh Elf-Moondance dari Pixabay)--
JAKARTA (Disway Jogja) - Ketika seseorang demam atau mengeluhkan rasa sakit pada bagian tertentu tubuhnya, maka minum paracetamol adalah yang paling sering dijadikan solusi cepat.
Karena secara medis, paracetamol memiliki fungsi sebagai peredan demam dan nyeri, selama masih dalam kategori ringan hingga sedang.
Paracetamol sendiri termasuk jenis obat-obatan yang dijual bebas di saran dan sangat mudah ditemukan di apotik terdekat. Pertanyaannya, adakah efek samping minum paracetamol, terlebih jika terlalu sering diandalkan untuk mengatasi demam dan rasa sakit?
“Konsumsi 4 hingga 5 tablet paracetamol dalam sehari, asalkan ada indikasi medis tepat yang mendasari, sejatinya tidak selalu dilarang,” kata dr Nadio Nurotul Fuadah dari Alodokter.
“Beragam studi menyebutkan bahwa konsumsi hingga 4.000 mg paracetamol dalam sehari seringnya masih tergolong aman,” ungkap dia.
Akan tetapi perlu dicatat pula bahwa bagi mereka yang punya masalah kondisi kesehatan tertentu, tidak bisa sesukanya meminum paracetamol, karena dapat memberikan efek samping yang tidak diinginkan.
“Kecuali, jika Anda alergi terhadap obat ini, jika Anda memiliki sakit-sakit tertentu (misalnya gangguan ginjal, gangguan hati, dan sebagainya), atau jika Anda mengkonsumsi obat dengan dosis besar dalam jangka panjang, maka memang bisa saja muncul beragam efek samping,” jelas dr. Nadia.
Adapun efek samping minum paracetamol yang dimaksud di sini, kata dr Nadia, adalah seperti seperti perdarahan lambung dan saluran cerna.
Mereka yang mengalami pendarahan lambung dan saluran cerna, sebagai efek samping paracetamol, menunjukan beberapa gejala meliputi:
• Mual
• Muntah
• Dahak yang kemerahan atau kehitaman
• Nyeri perut bagian atas
• Urine berwarna gelap (kerusakan fungsi hati)
• Warna feses terlihat pucat
• Kulit menguning
• Gangguan pernapasan
• Gangguan tidur
Meski begitu, dr Nadia Nurotul Fuadah mengakatan jika beberapa gejala yang disebut di atas, tidak selalu disebabkan oleh konsumsi paracetamol yang berlebih.
“Bisa jadi juga, keluhan ini terjadi akibat pola hidup tidak sehat, kebersihan diri yang kurang terjaga, terlalu banyak minum, berlebihan mengkonsumsi kafein dan minuman manis, batu atau infeksi saluran kemih, overactive bladder, sistitis, kanker kandung kemih, diabates, cemas atau stres berlebihan, gangguan hormon, gangguan imunitas, dan sebagainya,” jelasnya. (fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id