Duh Kasihan! Imbas Harga Sembako Naik, Pengusaha Warteg Kelimpungan

Duh Kasihan! Imbas Harga Sembako Naik, Pengusaha Warteg Kelimpungan

Pelayan warteg sibuk melayani konsumen. (foto: agus wibowo)--

TEGAL (Disway Jogja) – Imbas naiknya sejumlah harga kebutuhan bahan pokok membuat para pelaku usaha Warteg kelimpungan. Bahkan, mereka terpaksa mengeluarkan biaya belanja sembako lebih besar dari sebelumnya.

Hal ini dikatakan pemilik Warteg Sederhana, Yuni, Selasa (7/6).

Menurutnya, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenailkan terutama cabai dan telur. Selain cabai harga sayur mayur juga mengalami hal serupa.

"Harga telur sudah mencapai Rp30 ribu dan harga cabai rawit menyentuh Rp100 ribu per kilogram," terang warga asal Bangsri, Ketanggungan, Brebes, ini.

Begitu juga dengan komoditas cabai ikut naik. Misalnya, cabai merah yang saat ini dijual Rp50.000 per kg atau naik sebesar Rp20.000 dari sebelumnya yang hanya Rp30.000 per kg.

"Biasanya harga-harga sembako setelah Lebaran melandai, tapi ini kok malah naik. Naiknya drastis," ujarnya.

Yuni mengaku sejak cabai rawit mencapai Rp100.000 per kg, dirinya tidak menyediakan sambal yang biasanya sengaja disuguhkan. Dia lebih memilih modal cabai itu digunakan untuk masakan lainnya.

"Saya jual masakan telur rendang atau kecap seharga Rp5 ribu per butir saja masih ada pembeli yang nawar. Padahal harga itu tidak saya naikkan," ujarnya.

Selain warteg, usaha kuliner seperti katering juga kelabakan menghadapi harga sembako yang meroket. Terlebih terhadap katering yang sudah melakukan pemesanan sebelum harga- harga mulai naik.

"Ya kami juga sempat melakukan komunikasi kembali kepada pemesan apalagi mereka yang sudah bayar DP. Bahwa harga mengalami perubahan lantaran adanya kenaikan sejumlah harga," ulas pemilik usaha katering, Mak Dhe.

Ditambahkan ada calon pembeli (pemesan) yang mau menambahi pembayaran dan ada yang enggan menambahi. Walhasil, pihaknya juga harus putar otak agar usahanya tidak merugi.

"Terpaksa saya harus tambal sulam dengan jenis makanan lainnya biar tidak ‘kerja bakti’," ungkapnya.

Karenanya ua berharap pemerintah segera menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok dalam waktu dekat. Mengingat kenaikan harga pangan sudah terlampau tinggi dari situasi normal dan telah membebani pelaku usaha makanan termasuk konsumen. (gus)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal