Rektor ITK Singgung Penutup Kepala Manusia Gurun, Sebut sebagai Sikap Pribadi

Rektor ITK Singgung Penutup Kepala Manusia Gurun, Sebut sebagai Sikap Pribadi

BALIKPAPAN (Disway Jogja) – Rektor ITK, Budi Santosa Purwokartiko menyebut hijab penutup kepala manusia gurun. Unggahan itu, ada di Facebook miliknya.

Tulisan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) itu, sontak membuat heboh. Lantaran bernada rasis, terutama pada kalimat manusia gurun.

Meski tak menyebut hijab atau jilbab, tetapi tulisan Rektor ITK cukup spesifik dengan menyebut penutup kepala manusia gurun.

Dalam klarifikasinya, Budi Santosa menyatakan bahwa apa yang ditulisnya adalah pernyataan pribadi. Tidak mewakili institusi pendidikan.

Kendati demikian, Budi menyebut, tulisannya banyak yang memotong. Kemudian dibubuhi narasi dan deskripsi tertentu. Bahkan sengaja menggaris bawahi tulisan penutup kepala manusia gurun.

“Ya itu, konsekuensi dari bahasa tulisan saya ya. Mungkin persepsinya akan berbeda-beda. Namun banyak yang memotong, maksudnya men-screenshot kemudian dikasih pengantar seakan-akan saya tidak adil, diskriminatif,” kata Budi.

Kendati demikian, dia menjamin dirinya tidak menilai seseorang dari pakai kerudung atau tidak. Juga tidak bertindak diskriminatif terkait dengan penutup kepala.

Rektor ITK Singgung Manusia Gurun

Seperti diketahui, tulisan Rektor ITK yang bernada menyindir dan menyebut manusia gurun viral di media sosial. Berikut tulisan tersebut.

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri.

Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa.

Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa. Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo.

Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9. Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8 , 8.5 bahkan 9.

Duolingo bisa mencapai 140, 145 bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan dan asisten lab atau asisten dosen.

Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha2 untuk mendukung cita2nya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dsb.

Sebut Insan Bonus Demografi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: