Mengupas Tuntas Karakteristik dan Sejarah Black Coffee Yang Diprediksi Menjadi Tren 2026

Mengupas Tuntas Karakteristik dan Sejarah Black Coffee Yang Diprediksi Menjadi Tren 2026

Black Coffee--

Membandingkan White Coffee dan Black Coffee

Banyak orang mengira biji kopi selalu berwarna cokelat kehitaman, namun kenyataannya tidak demikian. Ada jenis yang disebut white coffee, yang memiliki warna jauh lebih terang daripada biji kopi yang biasa digunakan untuk kopi hitam. Perbedaan warna ini bukan hanya estetika, melainkan hasil dari perbedaan fundamental pada proses pemanggangan (roasting).

White coffee dipanggang pada suhu yang relatif rendah dan hanya dalam waktu yang singkat. Sebaliknya, black coffee mengalami proses pemanggangan pada suhu tinggi selama periode waktu yang cukup lama. Proses yang berbeda ini menciptakan biji dengan tampilan dan sifat yang sangat berlawanan.

Perbedaan dalam Warna, Rasa, dan Tingkat Keasaman

Dalam hal rasa, panggangan yang singkat pada white coffee menghasilkan citarasa yang lebih ringan dan beraroma kacang (nutty). Sebaliknya, black coffee terasa lebih pahit, tebal, dan kuat (bold) karena senyawa gula telah terkaramelisasi secara intens. Selain itu, white coffee diklaim memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah karena tidak terlalu terpapar panas. Biji kopi yang lebih pucat ini juga menghasilkan lebih banyak asam klorogenat, sebuah molekul antioksidan penting yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit dan mengurangi peradangan.

Kontras Kadar Kafein 

Proses pemanggangan yang singkat pada white coffee meminimalkan hilangnya kafein, yang merupakan senyawa yang cukup mudah menguap pada suhu tinggi. Sebaliknya, proses roasting yang intens dan lama pada black coffee menyebabkan sebagian kafein menghilang. Oleh karena itu, bagi mereka yang mencari dorongan energi maksimal, white coffee bisa jadi pilihan, meskipun citarasanya tidak sekuat kopi hitam.

Ragam Variasi Black Coffee Berdasarkan Metode Seduh

Espresso: Ini adalah kopi pekat yang dibuat dengan memaksa air panas bertekanan tinggi melewati bubuk kopi yang digiling sangat halus. Hasilnya adalah satu shot kecil yang padat, singkat, dan sangat intens karakternya.

Americano: Secara sederhana, Americano adalah espresso yang diencerkan dengan tambahan air panas. Minuman ini terasa sedikit lebih ringan daripada espresso murni, namun aroma asli dari black coffee tetap hidup.

Long Black: Mirip Americano, namun urutan penyeduhan berbeda. Air panas dituangkan lebih dahulu, baru kemudian espresso dituang di atasnya. Metode ini menjaga lapisan crema (busa tipis di permukaan) dan menghasilkan kopi dengan aroma dan rasa yang lebih kuat daripada Americano.

Pour-over: Metode penyeduhan manual ini melibatkan penuangan air panas secara perlahan di atas bubuk kopi yang ditempatkan dalam filter. Ekstrasi yang terkontrol menciptakan rasa yang sangat bersih (clean taste) dengan semerbak aroma bawaan biji kopi yang khas. Sering digunakan untuk single origin premium.

French Press: Biji kopi yang digiling kasar direndam dalam air panas di teko khusus, kemudian ditekan ke bawah untuk memisahkan ampas. Kopi yang dihasilkan memiliki tekstur badan (body) yang tebal dan karakter rasa yang lebih kuat (bold).

Turkish Coffee: Salah satu metode paling tradisional, di mana kopi digiling sangat halus, direbus bersama air (dan kadang gula) dalam teko kecil (cezve). Kopi ini dinikmati bersama ampasnya, menghasilkan rasa yang sangat pekat dan tekstur yang berat.

Drip Coffee: Metode penyeduhan otomatis yang sederhana, di mana air panas menetes perlahan melewati bubuk kopi dalam filter. Rasa kopi yang dihasilkan umumnya bersih dan mudah dinikmati.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: