Kisah Mahasiswa Sumatra di Jogja, Bertahan Hidup dengan Bantuan Setelah Banjir
Mahasiswa asal Sumatra di Yogyakarta berbagi kisah bertahan hidup pasca banjir besar yang melanda kampung halaman mereka, Senin (22/12/2025) di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, mereka medapatkan dukungan dari Pemda DIY senilai Rp300 ribu per bulan.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
Meski demikian, Azmi tetap bisa bertahan di Jogja dengan tabungannya dan bantuan makan gratis dari kampus.
Namira Ulayah, juga dari Aceh Tamiang, menambahkan bahwa akses di daerahnya masih terputus dan listrik belum pulih.
“Bantuan dari beberapa pihak dan kampus sangat membantu. Untuk biaya hidup dan kebutuhan kuliah seperti UAS dan jurnal, ini sangat berarti,” terangnya.
Para mahasiswa berharap dukungan dari berbagai pihak dapat meringankan biaya hidup dan kuliah mereka, sambil tetap menempuh pendidikan di Yogyakarta. Mereka juga berharap bisa kembali ke kampung halaman ketika kondisi sudah memungkinkan untuk membantu keluarga.
BACA JUGA : Sri Sultan HB X Serahkan Bantuan Rp3 Miliar untuk Tiga Provinsi Terdampak Bencana
BACA JUGA : Solidaritas Jogja, 25 Koli Bantuan Dikirim untuk Warga Terdampak Bencana di Sumatra
Diberitakan sebelumnya, Pemda DIY menyalurkan bantuan biaya hidup (living cost) sebesar Rp300 ribu per bulan selama enam bulan kepada 1.296 mahasiswa asal Sumatra yang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengapresiasi kekompakan perguruan tinggi di DIY yang dinilai cepat merespons permintaan Pemda dalam proses pendataan dan cleansing data mahasiswa penerima bantuan. Proses tersebut bahkan dilakukan hingga malam hari demi memastikan data yang digunakan akurat.
“Data mahasiswa yang kami gunakan sebagai dasar pemberian bantuan ini berasal dari kampus. Kami tidak tahu mahasiswa siapa saja yang akan menerima, sehingga data dari perguruan tinggi menjadi sangat penting,” ujarnya, Senin (22/12/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Jumat lalu, Pemda DIY mencatat sebanyak 1.296 mahasiswa dari sekitar 52 perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY masuk sebagai penerima bantuan living cost tersebut.
BACA JUGA : Bencana Sumatra Skala Besar, Dwikorita Sebut Kapasitas Penanganan Belum Seimbang
BACA JUGA : 28 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra Dibebaskan SPP, UMY Kritik Pengelolaan SDA
Ni Made menjelaskan, bantuan living cost diberikan sebesar Rp300 ribu per bulan selama enam bulan. Program ini juga didukung oleh berbagai pihak, mulai dari yayasan pendidikan, persaudaraan masyarakat Yogyakarta termasuk komunitas Tionghoa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), hingga donasi dari masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN).
“Ini luar biasa karena support datang dari banyak pihak dan prosesnya berlangsung cepat. Data dasar yang digunakan sudah melalui proses cleansing oleh kampus,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: