259 Meter Irigasi Dibuka di Sleman Air Mengaliri 12 Hektare Sawah Uji Serius Swasembada Pangan dari Hulu

259 Meter Irigasi Dibuka di Sleman Air Mengaliri 12 Hektare Sawah Uji Serius Swasembada Pangan dari Hulu

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto didampingi Bupati Sleman Harda Kiswaya meninjau saluran irigasi tersier di Dusun Karangtalun, Kapanewon Moyudan, Sleman, Kamis (18/12/2025).--Foto: Humas Pemkab Sleman

SLEMAN, diswayjogja.id - Upaya penguatan ketahanan pangan nasional tidak hanya ditentukan oleh perluasan lahan pertanian, tetapi juga oleh kualitas sistem pengairan di tingkat paling dasar. 

Di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, penguatan sektor hulu pertanian tersebut ditandai dengan diresmikannya saluran irigasi tersier di Dusun Karangtalun, Kapanewon Moyudan, Kamis (18/12/2025).

Saluran irigasi ini merupakan bagian dari program Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO), yang dijalankan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan peningkatan tata guna air irigasi melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, yang meresmikan langsung saluran tersebut, menegaskan bahwa persoalan irigasi masih menjadi keluhan utama petani di berbagai daerah. 

Ia menilai, swasembada pangan tidak akan tercapai tanpa pembenahan serius di sektor pengairan.

BACA JUGA : Solidaritas Yogyakarta untuk Sumatra, Wali Kota Hasto Antar Langsung Bantuan Rp1,2 Miliar Korban Banjir

BACA JUGA: 250 Warga Yogyakarta Terima Serat Kekancingan Kraton, Status Hunian Kini Lebih Jelas

“Saya sering menemui beberapa keluhan masyarakat di beberapa daerah soal saluran irigasi yang tidak berfungsi optimal serta kurang layak,” katanya. 

Menurutnya, pemerintah perlu menggeser fokus pembangunan pertanian dari pembukaan lahan baru ke optimalisasi lahan yang sudah ada. Salah satu kuncinya adalah memastikan distribusi air berjalan baik hingga ke tingkat sawah.

“Swasembada pangan harus dimulai sedari hulu, yakni pengairan. Kalau kita berfokus pada pengairan sawah yang baik, produktivitas petani pasti meningkat,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya kualitas air dan kondisi tanah dalam mendongkrak hasil pertanian. Ia menyebut peningkatan kualitas air irigasi dan pH tanah sebagai strategi yang lebih berkelanjutan dibandingkan ekspansi lahan.

Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyatakan bahwa pembangunan irigasi tersier di Karangtalun sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program ketahanan dan swasembada pangan nasional.

BACA JUGA : Hadapi Lonjakan Nataru, KAI Bandara Operasikan 50 Perjalanan per Hari di Yogyakarta

BACA JUGA : Dinas Pertanian Yogyakarta Pastikan Daging Sapi di Pasar Aman Jelang Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: