Noe Letto Sebut Publik Figur Itu Bukan Soal Baju, Tapi Tanggung Jawab

Noe Letto Sebut Publik Figur Itu Bukan Soal Baju, Tapi Tanggung Jawab

Noe Letto berbicara di depan peserta Nada Wicara Hakordia 2025 di Yogyakarta, Sabtu (6/12/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

BACA JUGA : Rp 259 M Belanja Langsung Disorot KPK, JCW: Kalau Dibiarkan, Bantul Jadi Surga Korupsi

“Terus terang saya bingung nih, publik figur itu gimana? Mungkin dikenal orang, diajak foto, ya udah cukup,” jelasnya sambil tersenyum.

Ia justru menyindir bahwa terkadang orang yang mengajak berfoto bisa saja menyesal jika menilai penampilannya tidak sesuai ekspektasi.

"Yang nyesel mungkin yang ngajak foto. Ya karena bajunya sembarangan gitu,” tuturnya disambut tawa peserta.

Ia menduga, sebagian komentar tentang penampilannya mungkin muncul dari orang yang ingin menyindir atau mengkritik dirinya. Namun ia mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. 

Baginya, esensi berpakaian bukan untuk memuaskan pandangan orang lain, apalagi yang tidak dikenal.

“Atau mungkin sebenarnya yang bikin pertanyaan itu mau ngatain kalau saya lusuh mungkin,” sebutnya.

BACA JUGA : KPK Gelar Hari Anti Korupsi Sedunia 2025 di Yogyakarta, Libatkan Masyarakat dan UMKM

BACA JUGA : Soal Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ketua KPK Setyo Budiyanto: Masih Ditelaah

Menurutnya, cara pandang terhadap pakaian seharusnya kembali pada kebutuhan dasar manusia, bukan pada pencitraan. 

Ia menekankan bahwa kesederhanaan seharusnya menjadi hal yang wajar, tidak perlu dilebihkan demi memenuhi ekspektasi sosial.

"Hidup itu kan secukupnya, memenuhi kebutuhannya. Jadi kenapa sih kita pakai baju? Agar sopan, menutupi aurat, tidak perlu terlalu mewah hanya untuk menyenangkan orang yang tidak kita kenal,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa banyak orang memakai barang-barang berlebihan hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang asing. Baginya, prinsip itu tidak masuk akal.

Ia menegaskan bahwa kenyamanan menjadi pilihannya dalam berpakaian, bukan sekadar terlihat impresif. 

“Asal kita cukup, kebutuhannya terpenuhi, saya lebih memilih nyaman daripada kelihatan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: