Tak Disangka! Bocah Keturunan Tionghoa Jadi Bintang Tari Jawa, Gerakannya Sekelas Maestro

Tak Disangka! Bocah Keturunan Tionghoa Jadi Bintang Tari Jawa, Gerakannya Sekelas Maestro

El menari pada pemberian anugerah kebudayaan kabupaten Sleman tahun 2025 di Gedung Serbaguna Degung Tridadi Sleman, Kamis (4/12/2025). --Foto: Kristiani Tandi Rani - Diswayjogja.id

Akhirnya, keluarga El menemukan Omah Cangkem dan diterima dengan hangat oleh Bp. Pardiman Djoyonegoro dan istrinya. 

Meskipun Omah Cangkem fokus pada karawitan anak, anak-anak juga diberi kesempatan tampil dalam event-event tertentu. Di sini, ia bukan hanya belajar menari, tetapi juga tertarik pada gamelan, khususnya kendang. 

Omah Cangkem menjadi tempat pertama baginya belajar menabuh gamelan, menari di atas panggung, dan berkenalan dengan seniman-seniman Jogja.

Tidak hanya itu, saat berwisata ke Borobudur, keluarganya tanpa sengaja direkomendasikan untuk mengunjungi Sanggar Tari Kinnara Kinnari, binaan Bp. Eko Sunyoto. 

Bp. Eko terkejut melihat keluwesannya dan menyatakan ketertarikannya untuk membimbingnya dalam seni tari klasik Jawa secara lebih mendalam.

“Melihat El menari dengan percaya diri dan luwes, saya merasa perlu membantunya belajar tari klasik Jawa yang benar,” imbuhnya. 

Tahun 2024 menjadi titik penting baginya, saat dipercaya untuk terlibat dalam kegiatan Rumaket, sebuah kolaborasi wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang, dengan judul Srikandi Maguru. 

BACA JUGA : Seribu Penari Gerakkan Lereng Merapi, Festival Budaya Hargobinangun Banjir Ribuan Pengunjung

BACA JUGA : Renovasi Hotel Cagar Budaya di Malioboro Masuk Tahap Akhir, Sri Sultan Ingatkan Kualitas Detail

Dalam pertunjukan itu, ia memerankan tokoh Cakil, menunjukkan kemampuan tari klasiknya di panggung kolaborasi yang prestisius.

“Latihan dan pengalaman tampil di berbagai sanggar membuat El semakin percaya diri dan menjiwai tariannya. Dia mulai memahami filosofi di balik setiap gerakan,” sebutnya. 

Perjalanan El menekuni seni tari klasik Jawa menjadi contoh inspiratif bagaimana bakat dan minat anak dapat berkembang dengan bimbingan guru dan pengalaman panggung, meski datang dari keluarga tanpa latar belakang seni.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: