Omzet Pasar Turun 20%, DKUKMPP Bantul Gelar Event Kreatif dan Revitalisasi untuk Tarik Pengunjung
Kepala DKUKMPP Kabupaten Bantul, Prapta Nugraha, sedang meninjau pasar tradisional Pundang dan menjelaskan rencana revitalisasi serta program event kreatif untuk menarik pengunjung.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : Desember 2025, Pedagang Pasar Terban Akan Pindah ke Bangunan Baru
BACA JUGA : Belanja Nonstop di Pasar Godean Sleman, Kini Buka 24 Jam
Kondisi itu mulai membaik setelah pemerintah daerah menggelar berbagai kegiatan promosi tematik.
“Turun sampai 20% omsetnya. Kita coba kemarin lewat kegiatan-kegiatan seperti Srawung Peken dan lain-lain,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan seperti Srawung Peken berhasil mendorong peningkatan kunjungan pasar selama dua hingga tiga bulan terakhir.
Selain itu, DKUKMPP juga menggagas program Poin Berhadiah untuk menumbuhkan kembali semangat belanja di pasar tradisional.
“Lalu kita buat event Poin Berhadiah, misalnya belanja Rp50 ribu dapat 1 poin dengan hadiah utama motor. Event itu kita lakukan di pusat dan beberapa pasar sekitar," jelasnya.
Berdasarkan evaluasi sementara, program tersebut berhasil meningkatkan omzet pasar hingga 26 persen dalam waktu tiga bulan.
BACA JUGA : Transformasi Pasar Godean, Dari Tradisional Jadi Magnet Belanja Modern Sleman
BACA JUGA : Pemkab Sleman Dorong UMKM Lokal Masuk Pasar Modern dan Naik Kelas
DKUKMPP masih akan memantau apakah tren positif itu bisa bertahan setelah periode event berakhir.
“Selama tiga bulan itu peningkatannya sekitar 26%. Cuma nanti kita lihat lagi setelah tidak ada event, apakah stabil atau menurun,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pihak kementerian juga turut mendukung dengan melibatkan pelajar dalam kegiatan edukatif di pasar, agar generasi muda lebih mengenal potensi ekonomi lokal dan ikut mendorong geliat pasar rakyat.
Dengan serangkaian langkah tersebut, DKUKMPP berharap pasar tradisional di Kabupaten Bantul tidak hanya menjadi tempat jual beli, tetapi juga ruang interaksi sosial yang hidup, adaptif, dan berdaya saing di tengah perubahan zaman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: