Demi Layanan Kesehatan, Pemkab Sleman Rela Ngutang Rp45 Miliar untuk RSUD Baru

Demi Layanan Kesehatan, Pemkab Sleman Rela Ngutang Rp45 Miliar untuk RSUD Baru

RS Sleman, Kepala BKAD Sleman Abu Bakar menegaskan pembangunan RSUD Sleman lima lantai diprioritaskan dengan pinjaman Rp45 miliar ke Bank BPD DIY.--Foto: HO (RS Sleman)

SLEMAN, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memastikan pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman menjadi prioritas utama meski ada kebijakan efisiensi anggaran. 

Untuk menutup kebutuhan dana, Pemkab akan mengajukan pinjaman Rp45 miliar ke Bank BPD DIY dengan tenor tiga tahun.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman, Abu Bakar, menegaskan pembangunan fasilitas kesehatan tidak bisa ditunda karena menyangkut layanan dasar masyarakat.

“Mungkin ada dampak efisiensi, tapi ada beberapa hal yang harus diprioritaskan, seperti pembangunan rumah sakit. RS Sleman itu sudah pasti akan kita hutang sesuai kemampuan,” katanya, Minggu (7/9/2025).

BACA JUGA : Bupati Sleman Dorong Penguatan Rumah Sakit Pendidikan: Jangan Ragu Hubungi Kami

BACA JUGA : Dinkesda Gandeng Inspektorat Brebes Bekali Direktur Rumah Sakit Cegah Fraud Yankes Lewat Penguatan Integritas

Menurutnya, pinjaman ke BPD DIY akan digunakan sepenuhnya untuk memastikan pembangunan gedung lima lantai RSUD Sleman rampung sesuai target. 

Ia menegaskan bahwa pemenuhan layanan kesehatan bukan hanya untuk warga Sleman, tetapi juga masyarakat Yogyakarta secara luas.

“Hutang ke BPD karena itu jadi program prioritas. Kita ingin memberikan kenyamanan kepada masyarakat, tidak hanya Sleman tapi Jogja secara keseluruhan,” ucapnya.

Ia mencontohkan, kondisi saat ini masih banyak pasien kesulitan mendapatkan layanan rawat inap dengan cepat.

“Saya sendiri pernah mengalami harus menunggu tiga sampai empat jam di RSUP Sardjito baru bisa dapat ruangan. Apalagi di RSUD Sleman, kapasitasnya lebih terbatas. Jadi sangat mutlak jika kepala daerah memprioritaskan pembangunan rumah sakit ini,” tuturnya.

Ia menambahkan, skema pinjaman dilakukan dengan cicilan selama tiga tahun. Pemkab Sleman menilai langkah ini realistis untuk menjaga keberlanjutan pembangunan tanpa mengganggu stabilitas fiskal daerah.

“Ya, kita memang ngutang dan akan nyicil selama tiga tahun. Itu langkah yang paling memungkinkan agar pembangunan bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.

BACA JUGA : Nakes Puskesmas dan Rumah Sakit Dilatih Membuat Makanan Khusus Atasi Gizi Buruk Berat di Brebes

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait