Tiga Kali Kasus Keracunan MBG di Sleman, Bupati: SOP Harus Tegas dan Transparan
Bupati Sleman Harda Kiswaya menegaskan pengawasan program makanan bergizi gratis (MBG) diperketat, usai kasus keracunan siswa kembali terjadi di Sleman.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Sleman.
Catatan menunjukkan, ini merupakan kali ketiga insiden serupa terjadi dalam lima bulan terakhir.
Tercatat Rabu, (23/4/2025) sebanyak 31 siswa SDIT Bakti Insani, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Sleman mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan MBG.
Kasus lebih besar terjadi (13/8/2025) dengan 379 siswa dari SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Negeri 3 Mlati, dan SMP Pamungkas yang juga mengalami gejala serupa.
BACA JUGA : Kepala SMP Muhammadiyah 3 Mlati Klarifikasi Kasus MBG, Pastikan Kondisi Siswa Membaik
BACA JUGA : Usai Keracunan, SMP Muhammadiyah 3 Mlati Setop Konsumsi MBG Mulai Hari Ini
Kini, kejadian terbaru menambah daftar panjang catatan kelam distribusi program MBG. Bupati Sleman, H. Harda Kiswaya menegaskan bahwa akar persoalan harus diselesaikan dengan memperketat mekanisme pengawasan.
Menurutnya, program MBG tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa koordinasi yang matang antarinstansi.
“Program MBG ini harus benar-benar merupakan hasil kolaborasi antara BGN, Pemda, dan semua pihak terkait,” katanya, Kamis (28/8/2025).
Ia menilai, munculnya kasus keracunan yang berulang mencerminkan masih adanya celah dalam tata kelola.
“Jangan sampai ada yang tidak tahu-menahu, lalu tiba-tiba muncul kasus keracunan, yang akhirnya Pemda juga ikut disalahkan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kejujuran dan kepatuhan pada aturan teknis.
“Kita harus jujur. Yang paling penting adalah SOP (Standar Operasional Prosedur). Harus jelas dan ditegakkan,” tuturnya.
BACA JUGA : Ratusan Siswa dari Tiga Sekolah di Sleman Keracunan Diduga Usai Konsumsi MBG
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: