Jelang Super League, Punggawa PSIM Jogja Ziarah ke Makam Kotagede dan Imogiri

 Jelang Super League, Punggawa PSIM Jogja Ziarah ke Makam Kotagede dan Imogiri

Jelang bergulirnya Super League 2025/2026 punggawa PSIM Jogja melakukan tradisi ziarah ke makam raja-raja di kawasan Kotagede dan Imogiri, Bantul. --dok. PSIM Jogja

BANTUL, diswayjogja.id - Jelang bergulirnya Super League 2025/2026, punggawa PSIM Jogja melakukan tradisi ziarah ke makam raja-raja di kawasan Kotagede dan Imogiri, Bantul. 

Dalam tradisi ziarah itu, hampir seluruh pemain turut hadir, yang dimulai dari Wisma PSIM, Baciro, Kota Yogyakarta, di mana tradisi ini merupakan agenda rutin PSIM Jogja. 

Tradisi ini juga tak hanya berfungsi mempererat kebersamaan tim, namun juga dinilai menjadi refleksi dan pengenalan budaya serta sejarah di sekitar Yogyakarta. 

Setibanya di kompleks makam raja-raja Kotagede, rombongan segera melaksanakan salat Asar terlebih dahulu sebelum memulai prosesi ziarah.

BACA JUGA : Penjaga Gawang Timnas U-23 Cahya Supriadi, Resmi Berlabuh ke PSIM Jogja

BACA JUGA : Tambah Amunisi Dua Pemain Asing Muda, Rahmatsho dan Deri Corfe Gabung PSIM Jogja

Usai salat, para pemain mengenakan pakaian adat yang dikhususkan untuk kegiatan ziarah, menambah nuansa sakral dalam kegiatan tersebut. 

Raka Cahyana, pemain yang baru pertama kali mengikuti tradisi ini, membagikan pengalamannya. 

“Saya ada keturunan Jawa, tetapi baru kali ini, saya benar-benar melaksanakan budaya Jawa. Rasanya sangat antusias sekali,” ungkapnya dalam keterangan media officer PSIM Jogja, Rabu (23/7/2025). 

Setelah berganti pakaian, seluruh tim sempat berfoto bersama, kemudian satu per satu memasuki area makam Kotagede untuk melakukan ziarah. 

Seluruh prosesi di dalam makam dilakukan tanpa dokumentasi, demi menjaga kekhusyukan dan menghormati tradisi yang ada.

BACA JUGA :  Ze Valente Kembali ke Yogyakarta, Resmi Gabung PSIM Jogja

BACA JUGA : PSIM Jogja Rekrut Bomber Haus Gol Asal Slovenia Nermin Haljeta

“Rasanya khusyuk sekali ketika di dalam tadi. Kami diceritakan tentang sejarah makam-makam para raja di sini cukup detail, seperti kenapa kepala dan tubuh dimakamkan terpisah, dan banyak cerita yang lain,” kata Raka. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: