Kecelakaan Kapal, KKN-PPM UGM di Maluku Tenggara Dihentikan

Kecelakaan Kapal, KKN-PPM UGM di Maluku Tenggara Dihentikan

UGM resmi menghentikan sementara aktifitas KKN-PPM di Maluku Tenggara, menyusul insiden kecelakaan kapal di perairan Debut. Dalam konferensi pers, Rabu (2/7/2025), UGM fokus akan mengutamakan pendampingan dan keselamatan mahasiswa KKN-PPM. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menghentikan sementara aktifitas Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara, menyusul insiden kecelakaan kapal di perairan Debut. 

Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Djarot Heru Santoso, mengungkapkan aktivitas KKN-PPM di lokasi kejadian untuk sementara dihentikan demi proses pemulihan dan evaluasi. 

UGM fokus akan mengutamakan pendampingan dan keselamatan mahasiswa KKN-PPM sebelum mengambil keputusan selanjutnya.

“(Bukan ditarik) Saat ini dihentikan dulu untuk pemulihan. Nanti kita evaluasi. Kalau adik-adik mahasiswa memang ingin berhenti dulu, kita ikuti. Tapi kalau mereka masih ingin bertahan, masyarakat juga sudah siap. Jadi kami belum bisa memberi pernyataan pasti soal penarikan,” ujarnya dalam konferensi pers di UGM, Rabu (2/7/2025). 

BACA JUGA : Dua Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Dipulangkan ke Bojonegoro dan Sumbawa

BACA JUGA : Dua Mahasiswa KKN-PPM Wafat, UGM Pastikan Pendampingan Menyeluruh

Berkaitan dengan kemungkinan akan memberlakukan persyaratan mahasiswa KKN utamanya diwilayah kepulauan, ujar Djarot, meski belum ada syarat wajib terkait kemampuan berenang bagi mahasiswa yang mengikuti KKN di wilayah kepulauan, namun ia menyebut, para mahasiswa telah melakukan persiapan matang bahkan sejak satu tahun sebelumnya. 

“Mereka memang mengambil lokasi seperti itu, dan mereka sudah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari lewat kakak tingkatnya. Jadi sudah saling transfer pengetahuan. Bahkan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) juga memiliki grup WA dengan para orang tua mahasiswa,” katanya. 

Diketahui, ada 28 mahasiswa UGM ditambah 5 mahasiswa dari Universitas Pattimura (UNPATI) yang tergabung dalam satu unit KKN di Kecamatan Mayeuw. 

Mereka ditempatkan di dua kelurahan (Ohoi) di wilayah tersebut. KKN UGM juga memiliki satu unit lain di wilayah administratif Kota Tual. 

BACA JUGA : Kecelakaan Kapal, UGM Berduka atas Wafatnya Mahasiswa KKN-PPM di Maluku Tenggara

BACA JUGA : Terjauh di Papua Tengah dan Riau, UGM Terjunkan Ribuan Mahasiswa KKN PPM di 35 Provinsi

Program KKN-PPM di lokasi tersebut mengusung misi edukasi dan pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah berbasis masyarakat pesisir. 

Diantaranya, pembangunan tempat pembuangan sampah awal dan edukasi lingkungan hidup, termasuk pemanfaatan sisa material untuk mendukung program terumbu karang buatan guna menunjang sektor perikanan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: